Timbang Rasa (Sarasehan) serangkaian Festival Seni Bali Jani dengan tema “Capaian Internasional Musik Kontemporer Bali” (Peluang, Tantangan, dan Apresiasi Publik) digelar di ISI Denpasar, Jumat (21/7). (BP/sinta)

DENPASAR, BALIPOST.com – Apresiasi musik kontemporer Bali di kancah internasional sudah tidak perlu diragukan lagi. Buktinya banyak warga asing yang tertarik mempelajari musik Bali, salah satunya gambelan. Demikian dikemukakan salah seorang pengajar musik di Universite de Montreal, Kanada, I Putu Arya Deva Suryanegara.

Berbicara dalam Timbang Rasa (Sarasehan) dengan tema “Capaian Internasional Musik Kontemporer Bali” (Peluang, Tantangan, dan Apresiasi Publik), pada Jumat (21/7), Arya memaparkan pengalamannya menjadi guru musik di Kanada. “Ketika saya harus mengajar teman-teman atau musisi di sana (Kanada) yang tidak tahu gambelan itu seperti apa, terkadang mereka menanyakan hal-hal yang tidak saya pikirkan sebelumnya. Misalnya ini alat apa, fungsinya apa, lalu menjelaskan bagaimana konsep-konsep kebudayaan kita di Bali karena gambelan dan kebudayaan itu sangat terikat,” ungkapnya.

Baca juga:  Tak Terdampak Erupsi Gunung Agung, Pengungsi dari 51 Desa Karangasem akan Dipulangkan

Arya berharap bisa saling berbagi ilmu antara Bali dan Kanada. “Harapan saya ingin membuat banyak teman untuk mencintai musik, bermain musik, berdiskusi tentang musik, bagaimana saya membagikan apa yang saya ketahui dengan teman-teman dan menerima pengetahuan dari teman-teman Bali ke depannya. Tentu saya ingin berkecimpung lebih dalam lagi di Bali ke depannya untuk berbagi apa yang saya dapat di Kanada,” jelasnya.

Baca juga:  Sekaa Gong Kebyar Eka Wakya, Puluhan Tahun Pertahankan "Kekebyaran" Buleleng

Arya mengatakan jika membahas tentang musik kontemporer, tidak ada salahnya menggabungkan gambelan dengan elektronik. “Jadi dalam era sekarang, saya melihat banyak potensi bagaimana teknologi yang dapat digunakan sebagai alat yang membuat kita memahami gambelan secara lebih dalam lagi. Tetapi tidak mengganti yang sebelumnya,” ujarnya. (Sinta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *