Ratri Anindyajati, Direktur Indonesia Dance Festival International memaparkan tentang tari modern secara daring. (BP/wulan)

DENPASAR, BALIPOST. com – Festival Seni Bali Jani V ini, Kamis (20/7), menggelar sarasehan Tari Bali Modern dalam Festival Internasional (Capaian Estetik-Stilistik dan Apresiasi Publik). Bertempat di Gedung Citta Kelangen, ISI Denpasar, sarasehan menghadirkan 2 narasumber secara daring, Ratri Anindyajati (Direktur Indonesia Dance Festival International) dan Kadek Puspasari (Koreografer dan Penari Bali di Paris) dimoderatori Nyoman Winata.

Dalam pembahasan materi pada sarasehan ini, Ratri menampilkan arsip 10 koreografer seniman tari kontemporer yang diperlihatkan dalam bentuk tabel sejak 1993 hingga 2020. Dari keseluruhan koreografer selama kurun waktu 27 tahun, memperlihatkan adanya pergeseran. “Sebetulnya karya ini, sedikit ada pergeseran dalam bentuk tarian dan elemen kostum,” jelasnya.

Baca juga:  Gubernur Koster Minta FSBJ Punya Identitas Modern

Selain itu ia juga memaparkan cover-cover beberapa buku program IDF yang mana terdapat topik yang berbeda sesuai waktu saat itu. Di samping itu, ditambahkannya dalam proses kuratorial sering kali mengalami munculnya pengkategorian, baik karya tari tradisi atau klasik atau neo klasik maupun kontemporer.

Sementara itu, Puspasari dalam pemaparannya  menampilkan beberapa video karya Sanggar Pantcha Indra. Sejumlah karya itu, di antaranya Empat, Panji’s Uchrony au Carreau du Temple dan Kraton. (Wulan/balipost)

Baca juga:  Dua Kali Sudah SPBU Jalan Raya Pelabuhan Benoa Kerampokan, Kapolresta Pertanyakan Ini
BAGIKAN