Suasana widyatula "Samudra Cipta Reka” (Bahari Sebagai Sumber Penciptaan Seni Desain dan Media) yang digelar Rabu (5/7) di ISI Denpasar. (BP/apsari)

DENPASAR, BALIPOST.com – Laut ternyata banyak menjadi sumber penciptaan dalam seni desain dan media. Hal ini terungkap dalam Widyatula (Sarasehan) pada rabu (5/7) yang diselenggarakan di Gedung Citta Kelangen Lt. II Kampus ISI Denpasar dengan tema “Samudra Cipta Reka” (Bahari Sebagai Sumber Penciptaan Seni Desain dan Media).

Dalam sarasehan tersebut hadir 2 narasumber yang terhubung secara daring dan luring. Narasumber yang terhubung secara daring adalah Ni Wayan Ary Suardianti yang merupakan CEO dan Ahli Strategi dari Chykalophia. Sedangkan hadir luring adalah Anak Agung Gde Bagus Udayana.

Dalam kesempatan itu, Ary membahas tentang unsur samudra yang dipakai dalam pembuatan desain. Ia memanfaatkan warna samudra, gelombang, kehidupan laut, simbol nautical dan tekstur pasir atau batu dalam pembuatan suatu desain produk, desain baju, desain logo usaha, desain presentasi yang bisa menambah daya tarik dari desain tersebut.

Baca juga:  Masyarakat Desa Agar Terlibat Cegah Kekerasan Terhadap Anak

Ary juga menjelaskan tentang tips dan trik dalam menentukan desain, membuat serta memasarkan desain tersebut. Ia juga memaparkan beragam contoh desain yang memakai unsur segara (laut). Mulai dari warna biru pada desain, adanya efek gelombang dan lain sebagainya.

Sementara itu, Agung Bagus menyampaikan tentang pemanfaatan teknologi digital dalam desain dan media. Agung Bagus menyampaikan perkembangan teknologi saat ini sudah semakin pesat dengan hadirnya smartphone yang berbasis teknologi 5G yang membuat dunia digital semakin berkembang.

Baca juga:  Pertama di Indonesia, Gubernur Koster Wujudkan PLTS Jalan Tol di Atas Laut

Bahkan dengan pesatnya perkembangan teknologi, para pembuat desain bisa memasarkan desainnya langsung melalui dunia maya. Adanya pandemi COVID-19 disebutnya juga banyak sekali merubah industri kreatif dan desain.

Agung juga menjelaskan tentang desain yang sangat erat hubungannya dengan digital yang berkembang pesat saat ini. “Segara itu sebagai sumber penciptaan desain dan media sangat mudah diterapkan di era sekarang ini. Serta bisa dikaitkan dengan desain produk, baju kaos, cendera mata, brosur dan masih banyak lagi yang memakai ikon pantai atau segara,” ungkapnya.

Baca juga:  Dari Kantor PHDI Bali “Disegel” Massa hingga Hasil Uji Lab Kue Dibagi Orang Tak Dikenal

Ia juga memaparkan jika segara itu sudah fasih digunakan oleh orang-orang untuk membuat desain sebagai keperluan promosi, khususnya pariwisata yang berkembang di Bali. Ia memprediksi ke depannya orang-orang desain tidak hanya menjual karya seni atau karya desainnya pada masyarakat tapi juga akan menjual pada Artificial Inteligent (AI) atau dunia maya. Jadi kliennya adalah dunia maya dan masyarakat juga membelinya di dunia maya. (Apsari/balipost)

BAGIKAN