Petugas tengah mengisi gas untuk tabung elpiji 3 kilogram di SPPBE di Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Langkanya elpiji tabung 3 kilogram atau sering disebut gas melon masih terjadi pada Rabu (7/6). Meski pun, Pertamina pada Selasa sudah menyalurkan tambahan pasokan gas melon ini.

Sulitnya mendapat pasokan elpiji disampaikan salah satu pedagang, Ketut Sumerta. Pedagang elpiji 3 kg yang berasal dari Karangasem ini berjualan di sekitar wilayah Pasar Kreneng.

Ditemui di tempat usahanya, Sumerta mengatakan jika ia mengalami kelangkaan gas dan sudah tidak mendapatkan pasokan selama 3 hari. “Sudah 3 hari seperti ini kosong, jadinya ga bisa jualan saya. Saya nyarinya ke pangkalan-pangkalan dimana yang ada gasnya di sana saya beli,” ungkapnya.

Baca juga:  Diduga Gelapkan Pajak Rp 153 Juta, Pengusaha Diadili

Sumerta menjual elpiji 3 kg dengan harga Rp20.000 dan menjualnya ke para pedagang makanan di Pasar Kreneng. Sumerta juga mengatakan tidak ada kenaikan pada harga elpiji 3 kg karena belum ada keputusan dari pemerintah.

Kelangkaan ini juga dirasakan oleh Hikmah yang sudah berjualan elpiji 3 kg selama lebih dari 3 tahun. Hikmah mengaku sudah hampir 1 minggu tidak mendapatkan elpiji 3 kg sehingga pemasukannya mengalami sedikit penurunan. “Sudah 6 hari saya gak dapet gas, jadi lumayan berkurang pemasukannya karena ga ada gas yang terjual,” ungkap Hikmah.

Baca juga:  Dihentikan Sementara, Pembuangan Sampah dari "Bagita" ke TPA Suwung

Hikmah hanya berharap sales yang biasanya membawa pasokan segera mengirim suplai gas melon.

Kondisi berbeda dialami Indra. Pedagang ini mengaku tidak ada kelangkaan pasokan. “Kalau saya tidak ada yang langka sebenarnya, setiap hari ada pengiriman, kecuali di pengisian libur, seperti hari Minggu dan tanggal merah lainnya. Jadinya ga ada pengiriman saat itu,” ungkap Indra.

Indra juga mengatakan jika tidak ada kenaikan harga. Ia pun menjual elpiji 3 kg ini dengan harga Rp18.000 sesuai HET. (Sinta/balipost)

Baca juga:  Lagarde ke Lombok, Serahkan Bantuan Rp 2 Miliar
BAGIKAN