Petugas melakukan pengisian elpiji pada tabung 3 kilogram. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Keluhan warga Kota Denpasar terkait kelangkaan elpiji ukuran 3 kilogram menjadi atensi Pemkot Denpasar. Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama jajarannya melaksanakan sidak ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Jalan Gatot Subroto Timur, Selasa (6/6).

Kedatangan Wakil Wali Kota Kadek Agus Arya Wibawa ini diterima Sales Area Manager Pertamina Bali, Gusti Anggara Permana bersama jajarannya serta Hiswana Migas. “Kami memantau apa yang menjadi keluhan masyarakat di Kota Denpasar di media sosial maupun yang diadikan lewat Pro Denpasar. Sangat banyak ada keluhan terkait elpiji 3 kg,” kata Arya Wibawa.

Pihaknya ingin mengetahui apa sesungguhnya yang menjadi penyebab kelangkaan gas di masyarakat. Karena itu, pihaknya bersama Disperindag turun langsung melihat proses di SPPBE ini.

Baca juga:  Gubernur Koster Terima Piagam Penghargaan Opini WTP Dari Kementerian Keuangan RI

Ia menambahkan, dari hasil diskusi Pertamina dan Hiswana Migas, kelangkaan terjadi akibat adanya libur panjang. Sementara dari sisi kuota untuk di Kota Denpasar, penyalurannya sudah melebihi 15 persen dari normal.

Normalnya, dalam sehari konsumsi gas elpiji 3 kg sebanyak 56 ribu tabung. “Distribusi dari Pertamina sudah 15 persen dari normal, tetapi masih tetap terjadi peningkatan kebutuhan di masyarakat,” katanya.

Pihaknya juga mengaku bersurat ke Pertamina untuk penambahan kuota gas elpiji 3 kg. “Karena ekonomi di Denpasar sedang tumbuh dan libur panjang sehingga penggunaan gas elpiji 3 kg ini pun bertambah. Kami lakukan akselerasi dan dalam 3 hari ke depan semoga kembali normal. Jadi kita tunggu 2 sampai 3 hari ke depan,” katanya.

Baca juga:  Nelayan Pengambengan Keluhkan Harga Solar

Selain SPPBE, pihaknya juga sudah menugaskan Disperindag untuk cek agen pangkalan apakah benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan.

Sementara itu, Sales Area Manager Pertamina Bali, Gusti Anggara Permana mengatakan, kelangkaan ini terjadi akibat akumulasi aktivitas perekonomian yang mulai tumbuh dan juga libur panjang. Pihaknya pun menyebut jika Pertamina tak melakukan pengurangan distribusi. “Kami tidak mengurangi apapun, dan bahkan sudah lebih dari rata-rata distribusi harian. Ini sudah kami laporkan ke pemerintah, apalagi kalau kami kurangi akan semakin ramai,” kata Anggara Permana.

Pihaknya melakukan ekstra grouping per hari ini dengan penambahan distribusi mencapai 100 ribu lebih di Bali. Khususnya untuk di Kota Denpasar dilakukan penambahan sebanyak 28 ribu tabung atau 50 persen dari rata-rata distribusi perhari.

Baca juga:  Bali Kembali Catat Korban Jiwa COVID-19

Selain itu, untuk operasi SPPBE juga dilakukan lebih awal untuk mempercepat distribusi ke pangkalan dan bisa diterima lebih cepat oleh masyarakat. Pihaknya pun meminta agar masyarakat tidak panik dengan adanya kelangkaan ini khususnya di Denpasar. Pihaknya pun membantah adanya penimbunan di agen maupun pangkalan yang menyebabkan kelangkaan gas elpiji 3 kg.

Menurutnya, untuk konsumsi elpiji 3 kg di seluruh Bali dalam sehari rata-rata 200-an ribu tabung. Dan khusus untuk Kota Denpasar per hari rata-rata sebanyak 56 ribu tabung. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN