Presiden ke-5 Republik Indonesia, Prof. Dr. (HC), Hj. Megawati Soekarnoputri bersama Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) secara resmi membuka Seminar Nasional Haluan Pembangunan Bali Masa Depan “100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125" pada Jumat (5/5). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Presiden ke-5 Republik Indonesia, Prof. Dr. (HC), Hj. Megawati Soekarnoputri bersama Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) secara resmi membuka Seminar Nasional Haluan Pembangunan Bali Masa Depan “100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125.” Pembukaan ditandai dengan pemukulan kulkul di Hotel Trans Resort Bali, Badung, Bali, Jumat (5/5).

Seminar Nasional Haluan Pembangunan Bali Masa Depan “100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125” dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI, Suharso Monoarfa, Kepala BRIN RI, Laksana Tri Handoko, Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Karjono, Anggota DPR – RI Dapil Bali, Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, Kapolda Bali, Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, Sekda Bali, Dewa Made Indra, Bupati/Walikota Se-Bali, Ketua DPRD Kabupaten/Kota Se-Bali, Panglingsir Puri, Majelis Desa Adat Provinsi Bali, PHDI Provinsi Bali, rohaniawan, akademisi, hingga Tokoh Masyarakat Bali.

Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri dalam sambutannya menyampaikan ide Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 ini disampaikan ke Gubernur Koster. Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun ini diharapkan agar cepat dijalankan dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) terutama untuk pertanahan.

Baca juga:  Masih Ditemukan Konflik Kepala Daerah dengan Wakilnya, Ini Pesan Mendagri

Dikatakan, Bali seperti berlian, pulau yang kecil tapi berkedip-kedip, memiliki tanah yang subur. Karena itu, pertanahan dan pertanian 100 tahun ke depan harus dipikirkan, nanti mau dijadikan apa, supaya rakyat Bali makmur dan sejahtera. “Karena Bali ini subur, jadi berhenti konversi tanah subur, dan ingat buatkan Perda Konversi Tanah Subur,” tegas Megawati yang merupakan Ketua Umum PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, Gubernur Koster dalam paparan Seminar Nasional Haluan Pembangunan Bali Masa Depan “100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125” menjelaskan Bali dianugerahi kekayaan, keunikan, keunggulan, dan keindahan alam, manusia, dan kebudayaan Bali yang telah ada sejak berabad-abad, tetap eksis dan survive, menjadi sumber kehidupan dan penghidupan masyarakat Bali sampai saat ini. Bali juga dianugerahi warisan adiluhung, yaitu Desa Adat, Subak, Tradisi, Seni-Budaya, dan Kearifan Lokal yang harus dilestarikan, dikembangkan, dan dimajukan, serta diwariskan untuk generasi masa depan sepanjang zaman.

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, mengatakan berbagai dinamika, antara lain adanya konflik kepentingan dan persaingan yang tidak sehat, berpotensi mengancam eksistensi, keberlanjutan, kesucian, kelestarian, dan keharmonisan alam, manusia, dan kebudayaan Bali. Oleh karena itu, masa depan Bali tidak boleh dilepas, bergerak tanpa arah.

Apalagi, sejak lama Bali tidak memiliki haluan untuk menyelenggarakan pembangunan secara fundamental, komprehensif, dan berkelanjutan, berdimensi jangka panjang, minimum 100 tahun (satu abad). “Sebagai pemimpin Bali, saya memiliki tanggung jawab besar secara niskala- sakala, yang mewujud dalam keharusan bertindak untuk menyusun Konsep Bali Masa Depan sebagai haluan pembangunan Bali dengan arah dan strategi yang jelas, terukur, dan berdimensi jangka panjang sampai 100 tahun ke depan, demi kesucian dan keharmonisan alam, manusia, dan kebudayaan Bali, untuk kemuliaan generasi Bali masa depan sepanjang zaman,” tandas Gubernur Koster.

Baca juga:  Penampilan Tari Makepung Sanggar Suar Agung Disaksikan Gubernur Koster

Haluan Pembangunan Bali Masa Depan “100 Tahun Bali Era Baru”, terdiri atas 4 bagian, yaitu Bali Tempo Dulu, Bali Masa Kini, Permasalahan dan Tantangan, dan Bali Masa Depan. Konsep Bali Masa Depan ini bersifat ideologis, kultural, religius, dan nasionalis.

Gubernur Koster menyampaikan penyelenggaraan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan “100 Tahun Bali Era Baru” hendaknya dilaksanakan dengan spirit nilai-nilai kearifan lokal, gilik-saguluk, para-sparo, salunglung sabayantaka, sarpana ya. Semua pihak agar berpartisipasi aktif, solid bergerak, dengan meneladani ajaran Bung Karno, yakni bergotong-royong; pembantingan tulang bersama, memeras keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama, amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. “Atas restu Hyang Widhi Wasa, Ida Bhatara Sasuhunan, Ida Dalem Raja- raja Bali, Guru-guru Suci, Leluhur, dan Lelangit Bali, astungkara implementasi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru memargi antar, paripurna,” ujar Gubernur jebolan ITB Bandung ini.

Baca juga:  Gubernur Koster Hadiri Pemelaspas Shortcut Singaraja-Mengwitani dan Monumen Panji Sakti

Ketua Panitia Seminar Nasional, Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS., menyampaikan Bali akan memiliki haluan untuk menyelenggarakan pembangunan secara fundamental, komprehensif, dan berkelanjutan dalam jangka panjang 100 tahun ke depan. Penyusunan materi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan “100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125” diarahkan dan dipimpin langsung oleh Gubernur Koster, didampingi rohaniawan, akademisi, pakar, dan praktisi dari berbagai disiplin ilmu, yaitu pakar sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi, adat, seni-budaya, arsitektur, pendidikan, kesehatan, pertanian, pariwisata, lingkungan, ekonomi, energi, perindustrian, infrastruktur, dan tata ruang.

Setelah materi tersebut tersusun, guna mematangkan materi telah dilaksanakan 2 kali diskusi yang melibatkan banyak peserta dari berbagai komponen masyarakat Bali, pada tanggal 25 April 2023 di Gedung Gajah, Jaya Sabha, dan pada tanggal 29 April 2023 di Wiyata Graha, Kawasan Suci Pura Agung Besakih, yang dihadiri oleh lebih dari 150 peserta, serta dilanjutkan dengan Seminar Nasional dilaksanakan di Hotel Trans Resort Bali yang dihadiri lebih dari 300 peserta dari berbagai disiplin ilmu dan komponen masyarakat. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *