Jasa tukang ojek di Besakih saat mengantre untuk mencari penumpang pemedek untuk diojek. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem merupakan momen tahunan yang dimanfaatkan oleh warga Besakih untuk mengais rezeki menjadi jasa tukang ojek untuk para pemedek. Selama berlangsungnya karya tersebut, jasa tukang ojek mampu meraih omzet hingga jutaan rupiah.

Seorang pengojek, I Komang Deni Danuarsa, Senin (24/4), mengungkapkan, kalau dirinya memang setiap tahun menjadi jasa tukang ojek ketika karya di Besakih. Kata dia, dirinya mulai menawarkan diri menjadi jasa ojek sejak puncak karya pada 5 Apri lalu. “Setiap hari ngojek, keluar mulai pagi jam 08.00 WITA sampai sore. Bahkan kalau libur sekolah bisa sampai dini hari,” ucapnya.

Baca juga:  Dari Kronologis Upaya Bunuh Diri Mantan Kepala BPN Denpasar hingga Jika Kasus COVID-19 Terus Bertambah Gubernur Koster Khawatir Pusat Lakukan Ini

Deni Danuarsa mengatakan, dirinya mencari ojekan pemedek di kawasan Parkir Manik Mas tepatnya di dekat Pura Titi Gonggang. Dan juga di samping pos Kantor Polisi di Bencingah Agung.

Untuk tarif sekali angkut sebesar Rp20 ribu rupiah. “Kalau ramai sehari bisa sampai dapat Rp 300-400 ribu, tapi kalau pas sepi palingan Rp 150-200 ribu. Dan sampai sekarang hasil ngojek sudah jutaan rupiah,” katanya.

Hal senada juga disampaikan tukang ojek lain, I Nyoman Sudana. Dia mengatakan, kalau dirinya juga hampir setiap hari ngojek.

Terlebih, saat pemedek ramai dirinya bisa dari pagi ngojek hingga malam. Karena biasanya pemedek membeludak di akhir pekan dan ramai pemedek yang mau ngojek.

Baca juga:  Dikeluhkan, Tumpukan Sampah di TPST Besakih Timbulkan Bau Tak Sedap

“Hasil ngojek tak menentu, kadang dapat banyak, kadang juga sedikit tergantung ramai pemedek. Sampai saat ini sudah mendapatkan hasil ngojek Rp 3 juta lebih. Bahkan, ada keluarga saya setiap hari ngojek dari pagi sampai pagi dini hari mampu mendapatkan uang hasil ngojek Rp 8 juta, bahkan ada sampai Rp 9 juta rupiah,” katanya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, ada ratusan warga Desa Besakih bahkan luar Besakih yang menjadi jasa tukang ojek di Pura Agung Besakih. Mereka mencari ojek pemedek yang baru datang atau hendak sembahyang dari Manik Mas menuju Bencingah Agung.

Untuk pemedek yang sudah selesai sembahyang, mereka angkut dari dekat Pos Polisi Besakih menuju terminal Manik Mas lewat jalur Titi Gonggang dan ada juga lewat jalur Timur parkir Bertingkat Manik Mas.

Baca juga:  Denfest 2023 Bukukan Omzet Hampir Rp5 Miliar

Kalau lahan parkir pribadi dimanfaatkan akibat parkir Manik Mas sudah tidak kuat menampung kendaraan pemedek, merek mencari ojekan dari jalur Dalem Puri sampai Dauh Umah. Dan awalnya memang tidak ada pengaturan bagi para tukang ojek, tapi belakangan jasa ojek harus mendaftar dan mendapatkan ID sebagai tukang ojek.

Untuk lebih menertibkan para tukang ojek ini, tukang ojek harus antre bergiliran untuk mendapatkan penumpang yang dicarikan langsung oleh petugas Satpol PP dan kepolisian. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN