Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Nama GOR Praja Raksaka di Komplek Kesatrian Praja Raksaka Kepaon, Denpasar Selatan, resmi diganti pada Kamis (26/1). Pergantian tersebut ditandai penandatanganan dua prasasti yaitu GOR Yudomo dan Stadion I Gusti Ngurah Rai oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M.

Mayor Jenderal TNI (purn) Yudomo Sastrosuhardjo menjabat sebagai Pangdam IX/ Udayana sejak 27 Mei 1998 dan pada 4 Juni 1998 gugur dalam kecelakaan pesawat helikopter. Pangdam menyampaikan cikal bakal berdirinya GOR Praja Raksaka tidak lepas dari kontribusi nyata yang diwariskan para pendahulu bagi perkembangan dan kemajuan Kodam IX/Udayana.

Baca juga:  Eksekusi Sujena, JPU Siapkan Panggilan Kedua

Pergantian nama GOR Praja Raksaka menjadi GOR Yudomo merupakan salah satu wujud untuk mengenang dan menghormati jasa dan perjalanan karier Mayor Jenderal TNI (purn) Yudomo Sastrosuhardjo, S.I.P., saat menjabat sebagai Pangdam IX/ Udayana.

Lebih lanjut, Mayjen Sonny menjelaskan, jejak karier Mayjen Yudomo pernah bertugas sebagai asisten pada Komando Pelaksana Operasi Timor Timur dan Danrem 162/Wira Bhakti. Selanjutnya dipromosikan beberapa kali dan pada 1997 menjabat sebagai Aspam Kasad, serta Tahun 1998 dipercaya sebagai Pangdam IX/Udayana dan resmi dilantik pada 27 Mei 1998.

Namun pada 4 Juni 1998 Mayjen Yudomo gugur dalam kecelakaan pesawat helikopter saat melakukan peninjauan ke sejumlah satuan militer di wilayah Timor Timur. Saat itu perjalanan menuju Batalyon Tempur Teritorial 401 dan Kodim di Daerah Viqueque.

Baca juga:  Transmisi Lokal, Seorang Anak Usia 10 Tahun Positif COVID-19

Selanjutnya jenazah almarhum diberangkatkan ke Jakarta untuk dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Atas peristiwa tersebut, Pangdam Sonny mengajak semua yang hadir kegiatan ini untuk memaknainya sebagai sebuah momentum melakukan refleksi historis dalam rangka memetik hikmah dan pelajaran dari setiap episode perjuangan Mayjen Yudomo untuk ditransformasikan secara nyata dalam pelaksanaan tugas TNI, khususnya di Kodam IX/Udayana.

“Dengan masa jabatan yang hanya delapan hari yaitu sejak dilantik pada tanggal 27 Mei 1998 sampai dengan wafat tanggal 4 Juni 1998, beliau merupakan pangdam definitif dengan masa jabatan tersingkat sepanjang sejarah,” ucap Sonny.

Baca juga:  Spanduk "Tolak Reklamasi Teluk Benoa" Dipasang di Perairan Teluk Benoa

Mengakhiri sambutan, Pangdam Sonny berpesan kepada seluruh anggota Kodam IX/Udayana untuk merawat dan mengelola fasilitas olahraga tersebut dengan sebaik-baiknya agar memiliki usia pakai yang lama. Selain itu dapat dimanfaatkan oleh anggota maupun masyarakat untuk melaksanakan berbagai kegiatan olahraga dalam rangka semakin mendekatkan hubungan dan terwujudnya kemanunggalan TNI rakyat.(Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN