Ilustrasi makanan digoreng. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Makanan berminyak seperti gorengan, donat goreng, hingga makanan cepat saji memang sangat sayang untuk dilewatkan karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang lezat. Namun, mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan minyak tinggi dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

Berikut tujuh efek yang disebabkan oleh makanan berminyak, dilansir dari Healthline :

1. Menyebabkan Kembung, Sakit Perut, dan Diare

Makanan berminyak mengandung lemak di dalamnya. Lemak cenderung lambat dicerna, sehingga makanan berminyak akan memperlambat pengosongan perut. Lambatnya proses pencernaan ini dapat menyebabkan perut kembung, mual, dan sakit perut. Pada orang yang memiliki masalah pencernaan, makanan berlemak tinggi dapat memicu sakit perut, kram, dan diare.

Baca juga:  Turun, Kasus COVID-19 Harian Nasional di Dua Ratusan Orang

2. Merusak Mikrobioma Usus

Makanan yang tidak sehat dan berminyak dapat mengganggu keseimbangan bakteri yang ada pada usus dan memungkinkan berkembang biaknya jenis bakteri yang tidak sehat. Hal ini dapat menyebabkan berat badan bertambah dan berbagai penyakit kronis.

3. Menyebabkan Obesitas

Makanan berminyak yang memiliki kandungan lemak tinggi dapatt menyebabkan berat badan bertambah karena kandungan kalorinya yang tinggi. Obesitas kemudian dapat menyebabkan penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kanker tertentu.

4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Baca juga:  Ini, Nama Hotel dan Destinasi Wisata di Denpasar Sudah Kantongi Verifikasi Prokes

Makanan berminyak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke karena memiliki pengaruh terhadap berat badan, tekanan darah, dan kolesterol. Gorengan telah terbukti meningkatkan tekanan darah, menurunkan kolesterol HDL yang bersifat baik, dan menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas. Semua itu berhubungan dengan penyakit jantung.

5. Meningkatkan Risiko Diabetes

Tidak hanya mengonsumsi minuman manis, mengonsumsi makanan berminyak juga menyebabkan diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan karena asupan kalori yang tinggi, penambahan berat badan, gula darah yang buruk, dan peradangan.

6. Menyebabkan Jerawat

Beberapa penelitian mengaitkan makanan berminyak dengan jerawat. Hal ini disebabkan karena makanan berminyak dapat meningkatkan peradangan dan mengubah ekspresi gen dan kadar hormone, sehingga menimbulkan jerawat.

Baca juga:  Dari Layanan Data Seluler dan IPTV Dimatikan hingga Tambahan COVID-19 Bali Makin Landai

7. Merusak Fungsi Otak

Pola makan yang kaya akan makanan berminyak dan berlemak dapat menyebabkan masalah pada fungsi otak. Kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, dan sindrom metabolik yang terkait dengan makanan berminyak juga dikaitkan dengan kerusakan struktur, jaringan, dan aktivitas otak.

Untuk menjaga kesehatan tubuhmu, batasi konsumsi makanan berminyak.
Selain itu, periksa kesehatan secara berkala ke dokter untuk mengetahui apakah ada masalah dengan tubuhmu. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *