Desa Adat Tegenan di penghujung tahun 2022 melaksanakan kegiatan pasraman Paiketan Krama Istri (Pakis). (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Tegenan di penghujung tahun 2022 melaksanakan kegiatan pasraman Paiketan Krama Istri (Pakis). Dalam kegiatan pasraman pakis yang dibuka oleh Bandesa Alitan MDA Kecamatan Rendang, I Komang Warsa tersebut diikuti puluhan ibu-ibu itu diharapkan bisa mewariskan kepada anak cucu tradisi agama hindu dresta Bali.

Kelian Banjar Adat Tegenan, I Wayan Suiji mengatakan kegiatan pasraman pakis ini bertemakan Narottama Teja Patni yang mengandung makna bahwa melalui pasraman ini diharapkan ibu-ibu yang tergabung dalam Pakis dapat pencerahan sehingga menjadi insan yang utama khususnya sebagai pilar penyangga keluarga dan partisipatif dalam pembangunan desa adat.

Baca juga:  Sidak Diduga Bocor, Tak Temukan Penambang Ilegal Hanya Karung Berisi Pasir Diamankan

Suiji menambahkan, kegiatan pasraman pakis ini diikuti 50 orang ibu-ibu. Mereka diberikan materi yang disajikan dari kalangan akademisi, sulinggih, agamawan, kepolisian dan praktisi ekonomi kreatif dengan materi bermain media sosial manfaat dan risikonya. “Peran pakis dalam pembangunan desa adat, tata kelola pemerintahan desa adat, narkoba, palinggih di pakarangan, agama Hindu dresta Bali, mengelola keuangan rumah tangga, busana kepura yang benar dan praktek masanggul dan yang lainnya,” katanya.

Baca juga:  Desa Adat Jimbaran Gelar “Mapajar” Setiap 15 Hari Sekali

Bandesa Alitan MDA Kecamatan Rendang, I Komang Warsa berharap lewat kegiatan ini nantinya bisa mewariskan kepada anak cucu tradisi agama Hindu dresta Bali yang adiluhung agar tidak punah dari peradaban akibat desakan dari peradaban modern. “Ila-ila dahat, bisa kepongor bila kita berani mengingkari,” jelas Warsa. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN