Ilustrasi. (BP/Dokumen Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Bjorka mengklaim telah meretas miliaran data pengguna PeduliLindungi. Hal ini pun ditanggapi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Jumat (18/11).

Menkes, dikutip dari Kantor Berita Antara, memastikan data yang dibocorkan oleh peretas Bjorka di media sosial bukan milik pengguna aplikasi PeduliLindungi. “Yang Bjorka itu sudah kami cek, data tersebut bukan data PeduliLindungi. Jadi kami tidak yakin itu data kita,” kata Budi Gunadi Sadikin usai Konferensi Pers Indonesia Memanggil Dokter Spesialis di Gedung Kemenkes RI Jakarta.

Baca juga:  Desa Adat Batumulapan “Pasupati” Awig-awig

Menurut Budi, kepastian itu diperoleh setelah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan pengecekan terhadap sistem atas kemungkinan pembobolan data. “Saran saya, sudah minta BSSN untuk segera cek, kami tidak menemukan adanya crash itu,” katanya.

Menkes Budi mempertanyakan akurasi dari miliaran data yang dipublikasikan Bjorka. Termasuk, klaim Bjorka atas kebocoran data privasi PeduliLindungi sejumlah pejabat seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Koordinator Kemaritaman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Podcaster Deddy Corbuzier.

Baca juga:  Kebijakan Wajib Gunakan PeduliLindungi Timbulkan Diskriminasi

“Saya kira apakah itu untuk popularitas dengan mempublikasikan data? Karena itu bukan datanya PeduliLindungi,” katanya.

Sebelumnya, Bjorka mengklaim telah membocorkan 2,3 miliar pengguna aplikasi PeduliLindungi, sebanyak 48 gigabyte data telah terkompresi, 175 gigabyte data tidak terkompresi dengan total 3.250.144.777 data.

Data tersebut disebut bocor dengan format CSV yang terdiri atas email, Nomor Induk Kependudukan (NIK), identitas akun PeduliLindungi, status COVID-19, riwayat perjalanan, pelacakan kontak, sampai vaksinasi. (kmb/balipost)

Baca juga:  Perkantoran Pemkab Gianyar Rencana Terapkan QR Code PeduliLindungi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *