Suasana Desa Wisata Penglipuran. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Desa Wisata Penglipuran, Bangli akan kembali menggelar festival. Mengangkat tema Kalpataru, sejumlah kegiatan festival akan dilaksanakan di areal hutan bambu.

Dari event tahunan itu, ditargetkan kunjungan wisatawan ke Penglipuran 4-5 ribu orang per hari. General Manager Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa, Kamis (13/10) mengungkapkan festival Penglipuran direncanakan berlangsung Desember, selama enam hari mulai tanggal 9-14. Dibanding tahun-tahun sebelumnya, waktu pelaksanaan festival tahun ini sengaja dirancang lebih singkat. “Alasan kami persingkat karena kami ingin festival bisa betul-betul berkualitas,” ungkapnya.

Baca juga:  Wagub Bali Berharap Kepercayaan Pariwisata Bali akan Tumbuh dan Kembali bangkit

Jelasnya, tema Kalpataru diangkat dalam festival Penglipuran tahun ini karena Penglipuran dengan kelestarian hutan bambunya pernah meraih penghargaan Kalpataru dari pemerintah di tahun 1995. Melalui tema itu, pihaknya ingin membangkitkan kembali rasa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan terutama geenerasi muda. Disamping itu, diangkatnya tema tersebut sehubungan adanya rencana dari managemen pengelola desa wisata Penglipuran menjadikan hutan bambu sebagai tempat atraksi wisata dalam lima tahun kedepan. Dimana hutan bambu yang ada di Penglipuran direncanakan ditata dengan disediakan tempat duduk bagi wisatawan serta dibangun sebuah monumen kalpataru. Harapannya hal itu bisa meningkatkan lama kunjungan wisatawan di Penglipuran.

Baca juga:  Baru Tiga Bulan, Wisman ke Manado Sudah Dekati Setengah Capaian 2016

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Festival Penglipuran akan diisi pameran, lomba-lomba dan atraksi seni. Yang terbaru, akan ada talkshow, yoga tertawa, tarian kolosal yang melibatkan ratusan penari, hiburan band nasional dan lainnya. Dalam Festival Penglipuran nanti, Desa Wisata Penglipuran akan mengundang seluruh bebanuan (desa yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan Desa Penglipuran).

Sesuai tema, nantinya sejumlah kegiatan festival akan dilaksanakan di areal hutan bambu. “Salah satu kegiatan yang kami kemas di hutan seperti Lomba guiding. Banyak kegiatan lainnya yang juga kami laksanakan di hutan misal tour di hutan bambu dan mengelilingi hutan bambu dengan sepeda listrik,” jelasnya.

Baca juga:  Permukiman Warga Cemara Landung Terendam Lumpur, Terparah Nyaris Robohkan Penyengker

Melalui pelaksanaan festival Penglipuran diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan. Sumiarsa menargetkan selama festival berlangsung, kunjungan wisatawan ke Penglipuran tembus 4-5 ribu orang per hari. Sementara saat ini pada hari normal akhir pekan kunjungan wisatawan ke Penglipuran sekitar 3-4 ribu. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN