Kapolresta Denpasr Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas (kanan). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Peserta KTT G20 yang akan hadir dari 41 negara diperkirakan berjumlah sekitar 6.000 orang. Tentunya Polda Bali perlu bantuan untuk pengamanan.

Kapolresta Denpasr Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas mengatakan ppengamanan akan dibantu personel dari Mabes Polri, Polda Jateng, Polda Jatim dan Polda NTB. Hal itu diutarakannya saat sosialisasi dan koordinasi dalam rangka menjaga situasi kamtibmas yang aman, damai serta kondusif selama rangkaian pelaksanaan KTT G20, di kantor Camat Kuta Selatan, Kamis (13/10).

Menurut Kombes Yugo, banyak rangkaian kegiatan G20 yang sedianya dilaksanakan di Jakarta maupun Bandung dipindahkan ke Bali dikarenakan kesiapan berbagai infrastruktur maupun dukungan masyarakat. Semua kegiatan tersebut berjalan dengan baik berkat kerja sama semua pihak mulai dari masyarakat, pemerintah termasuk TNI dan Polri. “Cukup banyak side event yang akan dilaksanakan di Bali. Kegiatan tersebut sebagai rangkaian sebelum nantinya acara puncak tanggal 15 dan 16 November 2022,” ujarnya.

Baca juga:  Pembetonan Sungai di Ungasan Menuai Protes Warga

Keuntungan yang diperoleh, kata dia, dalam hal perputaran roda ekonomi yang dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat. Di samping juga ada dampak ikutan lainnya seperti terjadinya kemacetan arus lalu lintas.

Karena kegiatan ini pertaruhannya bukan hanya yang ada di Bali saja, namun nama baik bangsa dan negara Indonesia, Kapolresta Yugo pun mengajak masyarakat ikut melaksanakan upaya semaksimal mungkin untuk mendukung dan menyukseskan kegiatan ini. “Kegiatan ini adalah tanggung jawab kita bersama, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui perannya masing-masing,” ujarnya.

Terkait penyelenggaraan kegiatan ini banyak hal yang harus dikondisikan, mulai sarana dan prasarana utama, pendukung dan lainnya yang ada di seputaran wilayah Kuta Selatan. Kesemuanya itu sudah hampir rampung. Untuk kedatangan para kepala negara akan dilaksanakan pembersihan rute 1 jam sebelum kedatangan. Untuk itu diharapkan agar disosialisasikan kepada para warganya supaya ikut mendukung kegiatan ini.

Baca juga:  Korban Jiwa Nihil, Tambahan Kasus COVID-19 Bali Tunjukan Kenaikan

Sementara, Dandim 1611/Badung Kolonel Inf. Dody Triyo Hadi mengatakan, kegiatan tersebut akan berlangsung cukup panjang dan puncaknya pada 15-16 November 2022. Sebelum puncak kegiatan akan ada pertemuan B20 yang akan dihadiri Presiden RI. “Ini adalah kegiatan yang luar biasa dan kita akan melaksanakan pengamanan terpadu mulai dari Paspampres, TNI serta Polri yang ada di ring 3,” tegasnya.

Menurutnya ring 3 ini paling luas, termasuk ke wilayah Badung hingga Denpasar yang harus dikerjakan bersama sehingga tidak sampai kecolongan. “Tadi malam (Rabu) kita melaksanakan kegiatan peringatan tragedi Bom Bali. Kita harus terus awas dan waspada karena ancaman teroris perlu diwaspadai bersama,” ungkap Kolonel Dody.

Fokus utama pengamanan adalah wilayah Jimbaran, Nusa Dua dan Tanjung Benoa. Pasalnya, wilayah tersebut terdekat dengan lokasi kegiatan yang memiliki cukup banyak penginapan. Oleh karenanya perlu dilaksanakan pengawasan lebih ketat sebagai bentuk kewaspadaan. Semua masyarakat adalah insan intelijen dan dapat berperan dalam memberikan informasi jika menemukan sesuatu yang mencurigakan di lingkungannya kepada aparat untuk diantisipasi sehingga dapat ditangani lebih awal.

Baca juga:  Bawa Narkoba, Oknum Sipir Ditangkap

Sementara, Camat Kutsel, I Ketut Gede Arta mengatakan, pihaknya bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa membangun kesadaran kolektif sehingga terjalin sinergitas dalam penanganan setiap hal yang ada di Kutsel. Pihaknya juga melaksanakan kegiatan pembinaan money changer tidak berizin, penertiban anjing liar yang akan dilakukan secara bertahap. Berdasarkan informasi, ada 110 ekor anjing yang ada di sepanjang rute menuju lokasi G20. Oleh karena itu pihaknya akan melakukan pengendalian dan koordinasi dengan warga pemilik anjing agar hewan peliharaan dikandangkan. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN