Petugas melakukan pencarian warga yang tersesat di Gunung Agung. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Sebanyak tujuh orang warga Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, tersesat di puncak Gunung Agung, Kecamatan Selat, Minggu (18/9). Mereka tersesat usai melakukan prosesi upacara nuur (minta) tirta.

Bendesa Desa Adat Badangbai, I Komang Nuriada, saat dikonfimasi membenarkan tujuh orang warganya tersesat di puncak Gunung Agung usai nuur tirta. Sebelumnya tujuh orang warganya itu, bergabung dalam satu rombongan yang berjumlah 50 orang.

Baca juga:  Sempat Dikabarkan Hilang, Purnawirawan Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai

“Sebanyak 50 orang warga kami berangkat dari Padangbai untuk nuur tirta ke Puncak Gunung Agung sekitar pukul 23.00 WITA. Tiba di Pura Pasar Angung, Sebudi mereka langsung melakukan persembahyangan. Dan sekitar pukul 00.00 WITA, rombongan mulai naik ke puncak. Pukul 16.00 WITA rombongan sudah turun dari puncak Gunung Agung, namun rombongan yang berjumlah 50 orang, tujuh orang diantarannya belum turun,” ucap Komang Nuriada.

Baca juga:  Pascaviralnya Corn Dog Berjamur di Besakih, Pengelola dan BPOM Lakukan Penelusuran

Sementara itu, Sekretaris PMI Karangasem, I Wayan Suara, membenarkan laporan tujuh orang warga Padangbai tersesat saat akan turun dari Puncak Gunung Agung tersebut. Kata dia, pihaknya menerima laporan pukul 16.45 WITA.

Tim gabungan Basarnas, BPBD dan PMI melakukan pencarian. Dikatakan, ketujuhnya sudah kembali dalam kondisi selamat pada pukul 17.00 WITA.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketujuh orang warga Padangbai itu, empat orang diantaranya laki-laki dan tiga orang perempuan. Mereka yang tersesat saat menuruni puncak Gunung Agung itu, yakni Agus Pramono, Komang Budi, Kadek Budiarta Jenggot, Kadek Budiarta Pugeg, Istri Pak Kadek Celagi, putri Pak Mang Budi, dan cucu Pak Kadek Wartana. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Pengendara Motor Dominasi Arus Mudik di Pelabuhan Padangbai
BAGIKAN