Polda Bali melaksanakan gelar pasukan Operasi Gapura Agung X tahun 2022, yang dipusatkan di Central Parkir ITDC Nusa Dua, Senin (12/9). (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kapolda Bali, Irjen Pol. Drs. I Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si., menekankan pentingnya Satgas Intelijen meningkatkan deteksi dini menghadapi perkembangan isu terkini. Selain itu, Kapolda juga meminta agar mendeteksi komponen-komponen yang berpotensi mengganggu keamanan. Hal ini dikemukakan saat Polda Bali melaksanakan gelar pasukan Operasi Gapura Agung X tahun 2022, yang dipusatkan di Central Parkir ITDC Nusa Dua, Senin (12/9).

Kapolda juga menginginkan agar selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan baik bersama stakeholder terkait. “Laksanakan koordinasi, komunikasi yang baik antar komponen pengamanan dan stakeholder terkait, sehingga rangkaian kegiatan G20 bisa berjalan aman dan lancar,” tegasnya.

Baca juga:  Dibantah, Pengoplos Elpiji Anggota Mabes Polri

Saat ini, di Bali sedang berkembang isu terkait penangkapan terduga teroris, FSI, yang alamat tinggalnya ada di Denpasar. Selain itu, demonstrasi menolak kenaikan harga BBM juga beberapa kali digelar masyarakat dan mahasiswa.

Sejak terpilihnya Bali sebagai tempat berlangsungnya KTT G20, Polda Bali telah melakukan pengamanan sebanyak 27 event dari total 40 event rangkaian G20. Seluruh kegiatan tersebut telah berjalan lancar tanpa hambatan berarti.

Yang terbaru, Polda Bali akan mengamankan rangkaian event G20, dari 12-15 september 2022. Kegiatan ini terdiri dari The 6th G20 Employment Working Group/EWG Meeting) dan G20 Labour and Employment Ministers Meeting/LEMM.

Baca juga:  3 Hari Terakhir, Bali Catatkan 5 Kasus Positif COVID-19 Tak Punya Riwayat ke Luar Bali

Menurut Kapolda kedua event dari Kementerian Tenaga Kerja ini saling berkaitan karena membahas aspek ekonomi dan sosial dari sebuah kebijakan yang terkait dengan ketenagakerjaan. Kegiatan EWG ini dihadiri sebanyak 20 pejabat senior dari negara G20, 4 pejabat senior dari 4 negara parlemen Observer G20 dan 20 pejabat senior dari organisasi internasional.

Lebih lanjut dikatakan, event ini akan menghasilkan Deklarasi Menteri Tenaga Kerja G20 yang akan dibacakan pada Labour and Employment Ministerial Meeting, yaitu Pertemuan Tingkat Menteri Tenaga Kerja pada 14-15 September 2022. Event Labour and Employment Ministerial Meeting ini, akan dihadiri sebanyak 20 menteri tenaga kerja dari 20 negara anggota G20, 4 menteri tenaga kerja dari 4 negara parlemen observer G20, 5 Menteri Tenaga Kerja dari 5 Negara Ketua Forum Regional dan 7 pimpinan organisasi Internasional serta 5 ketua G20 Engagement Group.

Baca juga:  Penutupan Kantor LABHI Bali, Penyidikan Temukan Tindak Pidana

Dalam Operasi Gapura Agung X, Polda Bali mengerahkan 1.118 personal, ditambah personil BKO Mabes Polri dan juga didukung stakeholder terkait. “Dengan adanya  sinergitas positif ini, pengaman event dapat berjalan dengan baik dan positif,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN