Petugas mengevakuasi jasad Saiful Effendi dari dalam sumur. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pengepul barang bekas, M. Saiful Effendi (39) asal Probolinggo, Jawa Timur, diduga terperosok ke dalam sumur sedalam 25 meter di Jalan By-pass Ngurah Rai, Taman Mumbul, Kuta Selatan (Kutsel), Kamis (25/8). Saat dievakuasi tim gabungan Polsek Kutsel dan Basarnas, Saiful meninggal dunia.

Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi menjelaskan, TKP tepatnya di sebelah Hotel Lerina. Dari keterangan Muhammad Rosyidi (39) pukul 10.00 WITA bersama korban dan satu pekerja lainnya tiba di TKP kejadian untuk memborong barang bekas.

Baca juga:  Sempat Hilang 3 Hari, Ternyata Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Pakerisan

Setiba di sana Rosyidi menyuruh korban dan Agus Juze Gumilar (39) memilah barang-barang yang akan dibeli, termasuk mesin pompa dan steger di dekat sumur dalam ruko. Selanjutnya mereka membongkar bedeng yang ada di belakang ruko sampai siang.

Pukul 13.00 WITA, Rosyidi meninggalkan korban dan rekannya untuk membeli nasi. Setelah beli nasi, dia mencari korban bersama Agus dan pemilik ruko, Gede Surya Kumara, namun tidak ditemukan. “Saksi (Rosyidi) menduga korban jatuh ke dalam sumur karena kayu penutupnya patah. Kejadian ini langsung dilaporkan ke Polsek Kutsel,” ungkapnya.

Baca juga:  Tingkatkan Daya Saing Produk Lokal, Badung Gelar "UMKM Week" di Beachwalk

Sedangkan Agus mengira korban ikut Rosyidi membeli nasi. Oleh karena itu dia melanjutkan memilah barang bekas tersebut.

Pukul 15.00 WITA anggota Unit Intel, Opsnal Reskrim bersama Piket Spkt dan Padal tiba di lokasi kejadian. Polisi langsung menghubungi Basarnas untuk memastikan korban berada di dalam sumur. Beberapa menit kemudian Tim Basarnas tiba di TKP.

Pukul 16.55 WITA Korban berhasil dievakuasi dari dalam sumur dengan kedalaman sekitar 25 meter. Jasad korban lalu dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah.
“Korban diduga kurang hati-hati sehingga terperosok atau terjatuh ke dalam sumur saat membersihkan steger dan mesin pompa air yang berada di atas sumur,” ucap Sukadi. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Ribuan Guru di Badung akan Jalani Rapid Test Antigen
BAGIKAN