Para Narasumber dan pimpinan Unwar berfoto bersama Wagub Cok Ace (tengah) seusai pembukaan 3rd ICBLT 2022 di Auditorium Widya Sabha Uttama Unwar, Rabu (24/8). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST – Fakultas Hukum Universitas Warmadewa (FH Unwar) kembali menggelar “International Conference Business Law and Local Wisdom In Tourism (3rd ICBLT)” Tahun 2022. Kegiatan International Conference yang dirangkai dengan “Call for Papers” ini digelar secara offline selama 2 hari (24-25 Agustus 2022) di Auditorium Widya Sabha Uttama Unwar.

Wakil Gubernur Bali (Wagub) Bali, Tjok. Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) berkesempatan memberikan sambutan sekaligud membuka secara resmi International Conference ini, Rabu (24/8). Pembukaan dihadiri oleh Ketua Asosiasi Pimpinan Perguruan Tinggi Hukum Indonesia (APPTHI), Prof. Dr. Eddy Lisdiyono, SH., MH.

Pada hari pertama 3rd ICBLT 2022 ini, menghadirkan secara online Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto sebagai keynote speaker dan diisi oleh 10 orang narasumber dari 8 negara. Yaitu, Prof. Dr. Stefan Koos Bundeswehr (University Munich, Germany), Prof. Dr. I.B. Wyasa Putra (Udayana University, Bali), Prof. Dr. Gautam Kumar Jha (Jawahharlal Nehru University, India), Prof. Dr. Ade Saptomo, SH.,MS. (Head of Notary Postgraduate Study Program Pancasila University), Associate Prof. Hak-Seon Kim, Ph.D. (School of Hospitality and Tourism Management, Kyungsung University, Busan, South Korea), Associate Prof. Dr. Hartini Saripan (Universiti Teknologi MARA, Malaysia), Dr. Anton F. Santoso (Pasudan University, Bandung), Prof. Dr. Eddy Pratomo (Pancasila University, Jakarta), Dr. Prita Amalia, SH.,MH. (Padjajaran University), dan Prof. Dr. Peter Verhezen (University of Antwerp, Belgium).

Baca juga:  Pengembangan Industri Kreatif Harus Sejalan dengan Kualitas SDM

Dekan FH Unwar, Prof. Dr. I Nyoman Putu Budiartha, SH.,MH., menjelaskan bahwa International Conference yang ke-3 ini terselenggara berkat dukungan kerjasama beberapa perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali. Tema yang diusung sama seperti tema sebelumnya, yaitu “Business Law and Local Wisdom In Tourism”. Dikatakan, tema ini sejalan dengan salah satu visi Unwar, yaitu berwawasan ekowisata, sehingga turunan dari visi Unwar ini diimplementasikan dalam setiap fakultas dan Prodi yang ada di Unwar. Dan Fakultas Hukum mengimplementasikannya dalam Internasional Conference & Call for Papers “Business Law and Local Wisdom In Tourism”. Dikatakan, hasil dari kegiatan ini akan diproseding berindeks scopus. Sebab, sebanyak 120 Call for Papers dipaparkan dalam kegiatan ini dengan harapan dapat meningkatkan kualitas Prodi, Fakultas Hukum, dan institusi Unwar, serta meningkatkan kinerja para dosen.

Rektor Unwar, Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK., berharap melalui International Conferece ini bagaimana masyarakat Bali bisa mempertahankan local wisdom dengan memperhatikan aspek hukumnya. Sebab masih banyak masyarakat belum tahu secara jelas aturan-aturan yang harus mereka taati dalam meningkatkan eksistensi budaya lokal penunjang pariwisata Bali, terutama eco-tourism. Terlebih, tema ini sejalan dengan visi Unwar, yaitu bermutu, berwawasan ekowisata, dan berdaya saing global tahun 2034. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wakil Gubernur yang telah berkesempatan memberikan wejangan, karena beliau expert dibidang pariwisata, sehingga tepat sekali beliau ke sini. Terima kasih juga telah bersedia menjadi sponsor pada kegiatan International Conference ini,” ujar Prof. Widjana.

Baca juga:  Cok Ace Dikukuhkan sebagai Guru Besar

Sementara itu, Wagub Cok Ace mengapresiasi terselenggaranya 3rd ICBLT 2022 yang diprakarsasi oleh FH Unwar. Dikatakan, pariwisata merupakan sektor ekonomi yang sangat menjanjikan, khususnya bagi Bali. Pariwisata bagi Bali adalah penggerak ekonomi utama bagi pulau itu. Namun, pariwisata juga bergejolak karena sensitif terhadap berbagai masalah seperti pandemi Covid-19 yang membawa dampak yang signifikan bagi industri pariwisata di seluruh dunia, khususnya Bali. Pemerintah Provinsi Bali dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui rencana pembangunan universal untuk era baru Bali, tetap berkomitmen untuk selalu menemukan cara terbaik untuk mengembalikan Bali ke jalurnya. Lebih lanjut, ketekunan dan kesiapsiagaan masyarakat Bali dalam mendukung norma-norma pasca Covid-19 juga patut diapresiasi.

Baca juga:  Doakan Gering Agung COVID-19 Segera Berlalu, Gubernur Koster Laksanakan Aci Pakelem Hulu-Teben

Wagub Cok Ace mengatakan, pandemi juga menjadi momen bagi kita untuk introspeksi dan melakukan perbaikan, misalnya perekonomian Bali ke depan akan lebih tangguh jika dibarengi dengan sektor ekonomi pendukung lainnya, seperti pertanian dan ekonomi kreatif. Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan beradaptasi di era disrupsi dan di dunia pascapandemi juga harus menjadi fokus. Sebagai destinasi pariwisata dunia, Bali memiliki banyak sekali atraksi unik yang jarang ditemukan di tempat lain.

Alam Bali yang masih asli, masyarakatnya yang ramah, serta budaya dan tradisinya yang unik adalah inti dari pariwisata Bali ini adalah taksu Bali. Oleh karena itu, pariwisata dan kearifan lokal memiliki hubungan yang kuat satu sama lain. Melestarikan budaya dan alam Bali berarti menjaga bagian utama pariwisata di pulau surga ini.

Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen penuh untuk melestarikan budaya dan alam Bali melalui serangkaian peraturan. “Saya berharap diskusi bertaraf internasional ini dapat memberikan ide yang lebih baik untuk pariwisata Bali. Semoga Konferensi Internasional ke-3 tentang Hukum Bisnis dan Kearifan Lokal dalam Pariwisata dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan,” tandas Wagub Cok Ace. (kmb/balipost)

BAGIKAN