Pihak kepolisian saat melakukan pengawasan di SPBU. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ketersediaan BBM di Nusa Penida mulai langka. Masyarakat setempat mulai kesulitan untuk memperoleh BBM, sehingga menimbulkan kekisruhan di kalangan masyarakat. Pihak kepolisian melakukan pemantauan di SPBU Nusa Penida, agar penyalurannya tepat sasaran, dengan mengutamakan pengguna kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

Kapolsek Nusa Penida Kompol I Gede Redastra, Minggu (21/8) mengatakan, pemantauan dan sosialisasi dilakukan kepada Pengelola SPBU oleh Piket Reskrim bersama Piket Intel dan Samapta Polsek Nusa Penida, di SPBU Nusa Penida. Dalam penyaluran BBM, kapolsek menegaskan, pihak petugas kepolisian dari Polsek Nusa Penida selalu melakukan pengawasan di masing-masing SPBU untuk mengutamakan masyarakat pemakai kendaraan roda empat maupun roda dua.

Baca juga:  Kemarau Panjang, Potensi Karhutla di Nusa Penida Diantisipasi

“Stok BBM di wilayah Nusa Penida selalu kurang, karena mulai ramainya pariwisata. Sehingga pergerakan atau mobilitas kendaraan makin tinggi. Sedangkan stok BBM terbatas,” katanya.

Kapolsek menambahkan, pihaknya sudah sering menegur pihak Pengelola SPBU, apabila apabila ada melakukan pengisian BBM dengan jerigen. Kendaraan roda empat dan dua tetap harus diutamakan, agar tidak terjadi antrean panjang dan berdampak kemacetan.

Keluhan masyarakat terkait kelangkaan BBM ini, sudah semakin meluas. Bahkan, sejumlah warga meluapkan kekesalannya di media sosial. Warga mempersoalkan di tengah kelangkaan BBM ini, justru pelayanan terhadap konsumen yang memakai jirigen tidak terkontrol. Masyarakat Nusa Penida merasa dirugikan, karena setiap datang ke SPBU, BBM selalu habis. Karena di SPBU tidak pernah ada bensin, konsumen terpaksa menyasar warung kecil yang masih menyiapkan BBM, namun harganya sudah mahal.

Baca juga:  Dugaan Penyalahgunaan Dana PKB, Perbekel Akui Ada "Setoran" Rp 10 Juta

Tidak cuma masyarakat Nusa Penida, para supir travel juga banyak yang tidak kebagian BBM non subsidi atau pun subsidi. Mereka benar-benar kesulitan memperoleh BBM, karena menganggap SPBU memprioritaskan konsumen yang datang dengan jirigen. Konsumen ini menggunakan BBM nya untuk bahan bakar speed boat yang melayani rute penyebrangan dari dan ke Nusa Penida. Sementara, kalau konsumen dengan jirigen tidak dilayani, maka aktivitas penyebrangan yang mengangkut ribuan penumpang setiap harinya juga bisa bermasalah.

Baca juga:  Piasan Pura Dadia di Desa Gelgel Terbakar

Warga berharap kesulitan BBM ini dapat diatasi dengan menambah pasokan BBM lebih banyak ke Nusa Penida. Mengingat mobilitas kendaraan sudah semakin tinggi, seiring dengan kembali pulihnya pariwisata Nusa Penida. (Bagiarta/Balipost)

 

BAGIKAN