Petugas saat menyemprotkan desinfektan di kandang sapi yang suspect PMK. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Setelah terus melakukan penelusuran dan pengawasan, Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, menemukan satu kasus ternak sapi suspect PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Petugas menemukan kasus itu di Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Minggu (10/7). Langkah-langkah antisipasi segera dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Juanida, Senin (11/7) mengatakan ada satu ternak sapi yang suspect PMK. Ada dua ekor populasi di kandang tersebut, yakni induk dan anakannya. “Tindakan pengendalian yang dilakukan, yakni dengan melakukan pemotongan bersyarat terhadap dua ekor ternak itu,” katanya.

Baca juga:  Vaksin PMK di Jembrana Diprioritaskan ke 4 Wilayah Temuan Suspect

Juanida mengatakan langkah itu sesuai dengan strategi rencana tindak lanjut penanganan PMK yakni, pemotongan bersyarat pada ternak terinfeksi dan ternak sehat dalam satu kandang. Kemudian desinfeksi dan disposal pada lokasi pemotongan bersyarat. Bagi kabupaten/kota zona merah dilakukan vaksinasi dalam radius 10 km dari titik kasus, tetapi karena keterbatasan vaksin, maka tahap pertama vaksinasi dilakukan pada radius 3 km.

Selanjutnya, pengetatan/pembatasan lalu-lintas hewan dan produk hewan rentan PMK, biosekuriti ditempat pemasukan dan pengeluaran ternak, komunikasi, informasi dan edukasi terkait PMK kepada masyarakat. “Pada zona merah dan kuning dilaksanakan strategi 1 sampai 6, sementara pada zona hijau untuk tahap awal hanya dilaksanakan strategi 4 sampai 6 diatas,” katanya.

Baca juga:  Ratusan CPNS dan PPPK Terima SK, Diminta Segera Berinovasi

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, mengatakan seluruh pihak terkait sudah terus berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan. Selain monitoring ke lokasi-lokasi ternak, juga melakukan penyemprotan desinfektan ke kandang-kandang ternak warga. Kemudian, mengimbau kepada peternak agar kebersihan kandang selalu diperhatikan untuk mengurangi dan mencegah sapi sakit.

Sebagai aksi tangkal maupun cegah dini masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Klungkung, pengawasan juga dipusatkan di Pelabuhan Kapal Roro Nusa Jaya Abadi. Pelabuhan ini dianggap sangat vital sebagai pintu keluar masuk hewan ternak dari dan ke Nusa Penida. Dalam situasi seperti ini, pelabuhan harus dijaga ketat, agar Nusa Penida sebagai habitat asli plasma nutfah sapi Bali tetap steril dari PMK. (Bagiarta/Balipost)

Baca juga:  Tambahan Pasien COVID-19 Sembuh Nasional Masih Lampaui Kasus Baru, Selisihnya Turun dari Sehari Sebelumnya

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *