Suasana sepi terlihat di salah satu pasar hewan yang ada di Karangasem. Pasar hewan di kabupaten itu ditutup sementara untuk memutus penyebaran PMK. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karangasem terpaksa menutup sementara pasar hewan yang ada di Karangasem menyusul merebaknya penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak. Dengan ditutupnya pasar hewan ini, pendapatan hingga ratusan juta rupiah berpotensi hilang. Demikian dikemukakan Kepala Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Gede Loka Santika, Rabu (6/7).

Ia mengungkapkan terdapat tiga pasar hewan yang ditutup, yakni pasar hewan di Desa Pempatan, Pasar Hewan Rubaya di Kecamatan Kubu, dan Pasar Hewan Bebandem yang ada di Kecamatan Bebandem. “Penutupan dua minggu,” ujarnya.

Baca juga:  Tumpek Landep, Mobil Dinas Ketua DPRD Karangasem Terbakar

Loka Santika, menambahkan, pasar hewan ini dibuka seminggu dua kali. Hanya saja, selama ini yang paling intens beroperasi adalah Pasar Hewan Bebandem dan Rubaya. Sedangkan pasar hewan di Rendang tepatnya di Desa Pempatan tidak seramai dua pasar ini.

“Dengan ditutupnya pasar hewan ini, jelas membuat pendapatan Karangasem berpotensi hilang puluhan hingga ratusan juta rupiah selama dua pekan ini. Kalau dihitung, setiap dua kali pasaran pendapatan yang dicapai kurang lebih mencapai Rp 20 juta,” katanya.

Baca juga:  Tabrak Truk Parkir, Pengendara Motor Tewas

Dia menjelaskan, selain melakukan penutupan pasar hewan, pihaknya juga melakukan sosialisasi terhadap penyebaran penyebaran virus PMK tersebut. Termasuk melakukan evaluasi terkait perkembangan kasus yang ada. “Kita harap penyebaran kasus bisa dikendalikan, sehingga nantinya pasar hewan kembali dapat dibuka kembali,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *