Jenazah Wandani dikubur di setra banjar adat setempat, Senin (20/6). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Sesuai dengan rencana, Ni Wayan Wandani, korban lakalantas bus di jalur Denpasar-Bedugul tepatnya di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, akhirnya dimakamkan di setra banjar adat setempat, Senin (20/6). Jenazah diangkut dengan peti jenazah yang sebelumnya sudah dibuat oleh krama banjar tersebut.

Prosesi pemakaman dilakukan sekitar pukul 15.30 WITA dan dilakukan langsung oleh suaminya, Nyoman Sukra. Bahkan prosesi pemakaman juga diikuti puluhan krama adat.

Baca juga:  Puluhan Prajurit Rindam IX/Udayana Gelar Karya Bhakti

Kakak sepupu dari suami korban, Wayan Suadarma sebelumnya sempat mengatakan, dari hasil rembug keluarga khususnya dari suami korban memilih agar mendiang dikuburkan terlebih dahulu. Jadi tak langsung dikremasi atau dilakukan pengabenan.

Hal ini pun disepakati oleh warga dan prajuru desa adat yang sudah sejak Minggu (19/6) melakukan segala persiapan sarana dan prasarananya.

Wandani merupaka ibu rumah tangga yang kesehariannya membantu suaminya berprofesi petani. Ia memiliki tiga orang anak yang seluruhnya adalah perempuan.

Baca juga:  Desa Adat Suana Selesaikan Perselisihan dengan Sipandu Beradat

Anak sulungnya saat ini naik ke kelas empat SD. Sedangkan dua lainnya, masih kecil.

Sebelumnya, dari informasi saksi-saksi, sebelum ditabrak bus sampai meninggal, Wandani sedang bersama anaknya masih kecil. Saat bus tersebut mendekat, Wandani menyelamatkan anaknya dengan melempar ke pinggir jalan. “Informasi di TKP demikian (korban melempar anaknya). Korban yang ditabrak bus hingga meninggal, sedangkan anaknya selamat,” kata sumber anggota Polda Bali, Minggu (19/6).

Baca juga:  Pelepasan Jenazah Kombes Hendri hingga WN Australia Pemasok Narkoba

Wandani disebut hendak nyurut banten perayaan Hari Suci Kuningan. Selain menabrak Wandani hingga tewas, bus juga menabrak sejumlah kendaraan hingga rusak parah. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN