Salah seorang mitra Gojek melakukan pengisian baterai untuk motor listriknya sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau biasa disebut GoTo yang merupakan ekosistem digital terbesar di Indonesia, Jumat (10/6) mengumumkan telah memperluas komitmen Tiga Nol (Nol Emisi, Nol Sampah, Nol Hambatan) di seluruh ekosistemnya. Kebijakan ini dilakukan untuk membentuk pendekatan dan strategi yang terkonsolidasi guna mencapai tujuan keberlanjutannya secara bersama-sama.

Menurut Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo, komitmen ini diperluas cakupannya kepada Tokopedia dan GoTo Financial. Hal ini untuk menciptakan tolok ukur dan serangkaian prioritas yang jelas untuk seluruh ekosistem GoTo.

Pengumuman ini dilakukan seiring dengan terbitnya Laporan Keberlanjutan pertama Grup GoTo sejak persatuan Gojek dan Tokopedia pada tahun 2021 dan pencatatan bersejarah Perusahaan di Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) pada April 2022. Laporan yang berjudul “Mendorong Kemajuan” mencakup data dari Januari-Desember 2021 dan mengidentifikasi masalah paling material bagi Perusahaan seperti aksi iklim, keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI), penggunaan dan pembuangan kemasan, struktur tata kelola dan etika bisnis, serta target lainnya; dengan demikian memperkuat kedudukan GoTo sebagai yang terdepan dalam pelaporan keberlanjutan di kawasan Asia Tenggara.

Ia mengatakan sustainability selalu menjadi hal utama dari model bisnis GoTo, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam cara beroperasi dan bertumbuh sebagai perusahaan. “Sejak membentuk Grup GoTo, skala dan tanggung jawab kami telah berkembang secara signifikan, dan kami yakin kami berada pada posisi yang unik untuk membuat dampak positif yang lebih besar bersama-sama. Target Tiga Nol tersebar di keseluruhan organisasi kami dan mendorong semua pihak di GoTo untuk melakukan dekarbonisasi terhadap kegiatan operasional dan ekosistem kami yang lebih luas, membangun platform yang sepenuhnya sirkular, dan berinvestasi dalam pertumbuhan karyawan dan mitra kami untuk menjadi perusahaan yang inklusif. Kami ingin menetapkan standar dalam mendorong kemajuan untuk Indonesia serta Asia Tenggara, dan bertanggungjawab kepada seluruh pemangku kepentingan kami, termasuk investor, mitra, karyawan dan regulator,” jelasnya.

Baca juga:  Penebalan Bansos Bentuk Upaya APBN Lindungi Masyarakat

Patrick Cao, Presiden GoTo, menjelaskan struktur dan akuntabilitas tata kelola keberlanjutan GoTo berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi ekosistem. “Sangat penting bagi kami untuk memasukkan praktik ESG terbaik ke dalam struktur tata kelola dan proses kami. Untuk melakukan ini, kami memastikan manajemen senior GoTo bertanggung jawab atas kinerja ESG kami, memastikan pengawasan dari Dewan kami, dan menetapkan target keberlanjutan di seluruh perusahaan operasional kami yang selaras dengan standar global dalam pengungkapan dan pelaporan ESG. Upaya kami mencakup perluasan Dewan Penasihat eksternal kami, untuk memantau upaya kami dan memberi kami saran dan umpan balik secara rutin. Pada akhirnya, ini memastikan kita semua bergerak ke arah yang sama, dan mendefinisikan serta mengukur kemajuan secara konsisten.”

Laporan Keberlanjutan “Mendorong Kemajuan” GoTo diterbitkan bersamaan dengan penerbitan Laporan Tahunan 2021, pengumuman kinerja untuk tahun 2021, dan kuartal pertama tahun 2022, saat Perusahaan memulai proses penyelarasan pengungkapan keuangan dan non-keuangan dalam pelaporannya. Dalam laporan itu dipaparkan komitmen Nol Emisi Grup GoTo berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan nol emisi pada  2030, melalui strategi pengurangan emisi dan penyeimbangan karbon yang terus dijalankan. Gabungan total emisi gas rumah kaca Cakupan 1, 2, dan 3 di seluruh Grup GoTo pada tahun 2021 adalah 817.248 ton setara karbon dioksida (tCO2e), dengan proporsi terbesar berasal dari penggunaan produk yang dijual (bagian dari Cakupan 3).

Target GoTo untuk mengubah 100% armada pengemudinya menjadi kendaraan listrik (EV) pada 2030 membuat kemajuan nyata melalui program uji coba dengan mitra ventura bersama Electrum, TBS Energi Utama di Jakarta Selatan yang melibatkan 500 sepeda EV dan 14 stasiun pertukaran baterai, dan kolaborasi dengan lainnya mitra termasuk Gogoro, Gesits, Mitsubishi Motors, Santomo, dan Pertamina. Fitur GoGreener Carbon Offset dalam aplikasi juga telah diperkenalkan bagi pelanggan untuk mengukur dan mengimbangi emisi masing-masing, termasuk GoCar/GoRide dan GoGreener Tree Collective. Layanan GoTransit juga memudahkan pengguna untuk menggabungkan transportasi umum dengan layanan transportasi first mile dan last mile di Gojek.

Baca juga:  Gojek Latih Mitra Driver Bali Cegah Kekerasan Seksual

Sementara itu, komitmen Nol Sampah yang bertujuan untuk mengurangi dan pada akhirnya menghilangkan polusi terhadap lingkungan, termasuk mengalihkan sebanyak mungkin sampah dari tempat pembuangan akhir juga menunjukkan kemajuan. Pada 2021, GoTo untuk pertama kalinya menyelesaikan proses penghitungan sampah di keseluruhan ekosistem, yang mencakup semua gudang, kantor, dan layanan on-demand.

Secara total, seluruh ekosistem GoTo menghasilkan sekitar 335.000 metrik ton sampah per tahun. Kurang dari 1 persen di antaranya berasal dari operasi langsung GoTo, dan sisanya secara tidak langsung dari ekosistem Gojek dan Tokopedia.

Meskipun sebagian besar informasi tersebut bersifat ekstrapolatif mengingat sifat jaringan pedagang dan mitra GoTo yang terdesentralisasi, proses tersebut menciptakan tolok ukur penting dan mengidentifikasi area utama di mana Perusahaan dapat memiliki dampak terbesar dalam mengupayakan pencapaian target Nol Sampah.

Upaya pengurangan limbah GoTo meliputi tas pengantaran yang dapat digunakan kembali, pendauran ulang kotak kardus, dan memberikan pedoman untuk mendorong mitra dalam mengurangi dan menghentikan penggunaan produk dan peralatan sekali pakai.

Komitmen ketiga, Nol Hambatan, Grup GoTo telah menyiapkan strategi dalam memberdayakan masyarakat mendapatkan talenta yang tepat, mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan, dan mempercepat pertumbuhan dan inklusi keuangan, dan memperjuangkan keberagaman, kesetaraan dan inklusi (DEI) di dalam Perusahaan dan di seluruh ekosistemnya. Laporan Keberlanjutan Grup GoTo mencakup data terkait keberagaman gender dan usia tenaga kerja serta Dewan Tata Kelola kami. Adapun dengan 2,6+ juta pengemudi dan 15+ juta mitra pedagang dalam ekosistem, GoTo terus berkontribusi kepada sekitar 2% dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. Komitmen ini juga dipraktekkan dengan mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam pelatihan, pertumbuhan usaha, kewirausahaan dan pelayanan kepada kelompok masyarakat marginal.

Baca juga:  Semester I 2018, Ekonomi Bali Tumbuh 5,86 Persen

Termasuk, mempromosikan inklusi keuangan serta akses ke ekonomi digital. Matrik keselamatan untuk mitra pengemudi mencerminkan respons insiden dan program dukungan yang diperkuat, dan GoTo Group juga menerapkan inisiatif keamanan digital dan pembayaran baru pada tahun 2021.

GoTo juga telah berkomitmen untuk menerbitkan peta jalan untuk komitmen Tiga Nol di situs web resmi GoTo dalam waktu dekat, untuk secara dinamis memperbarui pemangku kepentingan tentang kemajuan dan kinerja ESG Perusahaan secara real time.

Tanah Sullivan, Head of Sustainability Grup GoTo mengatakan Laporan Keberlanjutan GoTo menandai pencapaian selama satu tahun, di tengah lingkungan makro yang menantang dan varian COVID-19 baru. Laporan ini berfungsi sebagai tonggak petunjuk yang akan terus dierjuangkan. “Tantangan yang dihadapi pada tahun 2021 memberi kami motivasi yang lebih kuat untuk bertindak lebih mendesak, memanfaatkan ekosistem gabungan kami untuk memperkuat dampak dan jangkauan kami. Di GoTo, kami menempatkan sisi manusia dari ekosistem kami sebagai inti dari semua yang kami lakukan, yang selaras dengan strategi keberlanjutan kami,” ujarnya.

Ia menambahkan perusahaan berbuat lebih banyak dan mendorong kemajuan untuk semua, bukan hanya untuk sekelompok dari mereka. “Tujuan kami adalah untuk selalu bertindak demi kepentingan terbaik mereka, memastikan model bisnis kami terus menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi manusia dan Bumi, dan membuat kami bertanggung jawab terhadap standar global dalam praktik terbaik keberlanjutan.” (kmb/balipost)

BAGIKAN