Sejumlah wisatawan mancanegara menikmati liburan di Pantai Sindu, Denpasar. (BP/eka)

JAKARTA, BALIPOST.com – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan kabar baik dalam perkembangan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia. Kabar baik ini dari sektor perekonomian nasional dan pariwisata yang mulai pulih.

Dikatakan Wiku, dikutip dari keterangan persnya pada Kamis (9/6), kedua sektor ini menunjukkan peningkatan di tengah masa transisi yang semakin terkendali dan diikuti kebijakan yang adaptif untuk peningkatan ekonomi nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia pada Kuartal 1 Tahun 2022 mengalami pertumbuhan 5,01 persen. Angka ini meningkat dibandingkan saat awal pandemi 2020 dengan angka hanya sebesar 2,97 persen secara tahunan (year on year).

Baca juga:  Banpres BPUM Bantu Pelaku UMKM Bertahan Ditengah Pandemi

“Peningkatan ekonomi nasional harus terus ditingkatkan dalam upaya untuk bangkit dari Pandemi. Saya menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dalam meningkatkan aktivitasnya untuk mendukung proses pemulihan ekonomi nasional,” sebutnya.

Kabar baik yang kedua, pemerintah terus berupaya meningkatkan kerjasama luar negeri dalam upaya pemulihan ekonomi. Salah satunya melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Penanganan pandemi COVID-19 yang semakin tertangani dengan baik serta kondisi keamanan yang stabil, maka sektor parekraf semakin siap untuk menerima kembali wisatawan internasional. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Satgas Penanganan COVID-19 melakukan pertemuan dengan Pemerintah Singapura pada 1 Juni 2022 di Singapura.

Baca juga:  Polisi Selidiki Dugaan Data Meninggal COVID-19 Tidak Valid

Kedua belah pihak membahas kebijakan pariwisata, pelonggaran pembatasan perjalanan, serta optimalisasi destinasi wisata Batam, Bintan, dan Bali. Sehingga Indonesia bersama Singapura dan negara-negara ASEAN lainnya, dapat membuat Asia Tenggara sebagai destinasi wisata yang atraktif.

Langkah yang digagas ini akan bertujuan membantu pemulihan ekonomi dan membuka lapangan kerja yang lebih luas. “Momentum ini harus dipergunakan sebaik-baiknya untuk akselerasi di semua sektor, terkhusus transportasi udara, untuk bisa bersaing dan mendukung aktivasi sektor pariwisata nasional dan internasional,” pungkas Wiku. (kmb/balipost)

Baca juga:  Jelang Pemilu, Dua Kapal Perang Siaga di Selat Bali
BAGIKAN