Made Subagia berhasil diselamatkan dari rumpon setelah perahunya tenggelam saat melaut. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, mendadak heboh dengan beredarnya informasi seorang nelayan tak kunjung pulang. Nelayan itu adalah, Made Subagia alias Senger (45), warga Banjar Dinas Dauh Munduk Desa Bungkulan.

Setelah dilakukan pencarian, Selasa (24/5), dia ditemukan. Beruntung, saat ditemukan, korban selamat setelah bertahan di rumah ikan (rumpon).

Kepala Satuan (Kasat) Polisi Perairan dan Udara (Polairud), AKP Wayan Parta, seizin Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto mengatakan, sebelum kejadian, Subagia berpamitan akan memancing ikan pada Senin (23/5). Ia pergi melaut menggunakan perahu bermesin dorong sekitar pukul 03.00 dini hari.

Baca juga:  Dua Titik di Tabanan Dilanda Longsor

Kalau tidak ada hambatan, biasanya korban kembali ke daratan pada sore hari sekitar pukul 15.00 WITA.
Hingga sore hari, Subagia tak kunjung kembali ke daratan.

Anak korban, Kadek Suardika resah, sehingga melaporkan kejadian ini kepada polisi. Menindaklanjti laporan itu, kepolisian bersama perosnel SAR Pos Buleleng, TNI-AL, dan nelayan melakukan pencarian.

Operasi pencarian ini kemudian membuahkan hasil. Sekitar pukul 07.45 WITA, korban Subagia ditemukan dalam kondisi selamat. Dia berlindung di sebuah rumpon milik nelayan pada koordinat sekitar 25 kilometer (Km) ke utara Kota Singaraja. “Setelah korban ini tidak kunjung pulang, anaknya panik dan melaporkan kejadian itu. Kami bersama SAR, TNI-AL dan masyarakat nelayan melakukan penyisiran dan berhasil menekukan korban dalam keadaan selamat,” katanya.

Baca juga:  Kawasan Hulu Tak Boleh Disentuh Investor

Menurut Kasat Polairud AKP Wayan Parta, setelah korban ditemukan, anggotanya melakukan evakuasi korban ke daratan. Di daratan, korban ini disambut haru keluarga dan rekan sesama nelayan.

Korban menceritakan saat melaut dirinya diterpa cuaca buruk. Akibat dihantam ombak tinggi, perahunya rusak hingga tenggelam. Beruntung, ia berhasil menyelamatkan diri. Dengan memakai bagian patahan perahu, dia berenang untuk mencari tempat berlindung di tiang rumpon. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Gelombang Tinggi Ganggu Pelayaran di Perairan Jembrana
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *