Gede Tindih

BANGLI, BALIPOST.com – Anggota DPRD Bangli Gede Tindih kembali mendorong pemerintah Kabupaten Bangli untuk membangun rumah sakit di Kecamatan Kintamani. Tujuannya agar masyarakat Kintamani bisa lebih dekat dan mudah mengakses pelayanan kesehatan.

“Keberadaan rumah sakit di Kintamani bukan keinginan. Itu adalah kebutuhan masyarakat. Saat ini Bangli hanya punya satu rumah sakit di Kecamatan Bangli, sementara topografi sangat luas. Sangat dibutuhkan adanya rumah sakit tipe C di Kintamani,” kata Gede Tindih, Minggu (22/5).

Karena belum adanya rumah sakit di Kintamani, ungkap Tindih, masyarakat di kecamatan tersebut selama ini banyak yang berobat ke rumah sakit di kabupaten tetangga. Seperti ke Buleleng dan Karangasem. Lantaran lokasinya lebih dekat jika dibandingkan ke Kecamatan Bangli. “Seperti masyarakat di Desa Kutuh, Subaya, Siakin, lebih cepat ke Buleleng. kalau yang di balik bukit Songan, Terunyan lebih cepat ke Karangasem,” ujarnya.

Baca juga:  Kerahkan 5 Alat Berat, Pembersihan Material Longsor di Trunyan Belum Tuntas Ditangani

Wakil rakyat asal Desa Songan itu menyadari bahwa unttuk membangun rumah sakit tipe c, Pemkab perlu anggaran yang tidak sedikit. Dengan kondisi keuangan Bangli yang terbatas seperti sekarang, menurutnya Pemkab bisa mengembangkan salah satu puskesmas rawat inap yang ada di Kintamani jadi rumah sakit tipe C.

Pemkab tidak perlu membangun rumah sakit tipe c dari nol. “Mengenai dimana yang cocok, ya pemerintah bisa cari yang lokasinya di tengah-tengah. Sehingga masyarakat yang desanya jauh seperti Subaya, bisa dekat mengaksesnya,” terangnya.

Baca juga:  Dari Wisman Keluhkan Pantai Kuta hingga Tarif Retribusi ke Kintamani Diturunkan

Kalaupun luas lahan jadi kendala, menurut Tindih Pemkab bisa memohonkan pemanfaatan lahan hutan ke pihak kehutanan. Upaya seperti itu perlu dilakukan demi kepentingan rakyat.

Diungkapkan, usulan pembangunan rumah sakit tipe C di Kintamani bukan hal yang baru. Pada saat kepemimpinan Bupati sebelumnya, usulan dewan terkait rumah sakit tipe c di Kintamani sudah pernah muncul beberapa kali.

Namun mental, tidak terealisasi. “Semestinya sesuai visi misi bupati (Sedana Arta) pada waktu beliau jadi calon (bupati), itu kan jadi salah satu programnya. Semestinya itu lah yang sekarang diutamakan,” pungkas Tindih. (Adv/balipost)

Baca juga:  Petani KJA Keluhkan Kesulitan Bibit Ikan 
BAGIKAN