Asmara Putera. (BP/Dokumen)

Oleh Asmara Putera

Pantai Sanur sejak lama telah menjadi destinasi wisata favorit di kalangan wisatawan. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Daya tarik wisata pantai ini menghadap ke timur terbentang dari wilayah Sanur Kaja (Pantai Matahari Terbit) hingga Pantai
Mertasari (Desa Sanur Kauh).

Panjang garis pantai ini mencapai 7 kilometer yang
didominasi pasir putih. Keunggulan utama pantai ini, wisatawan dapat melihat matahari terbit (sunrise) secara utuh dari bibir pantai atau saat menginap di hotel-hotel yang ada di sepanjang pantai ini.

Saat ini, wajah Pantai Sanur sedang ditata. Terutama untuk jalur pejalan kaki (jogging track) di sepanjang pantai. Penataan pantai kali ini merupakan tahap kedua.

Sebelumnya, penataan tahap pertama telah dilakukan pada Agustus 2021 hingga Desember 2021. Penataan jogging track tahap pertama ini ditangani Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. Tahap pertama ini jogging track yang ditata hanya sepanjang 4 kilometer dari total panjang penataan 5,4 kilometer. Nilai proyek tahap pertama sebesar Rp9 miliar yang bersumber dari APBN.

Baca juga:  Berenang di Pantai Sanur, Waspadai Ubur-ubur Bluebottle Beracun

Kini, proyek penataan tahap dua sudah berlangsung. Tahap dua ini digarap oleh PT. Inti Jawa Teknik. Pada penataan tahap dua ini panjang proyek mencapai 5,4 Km, mulai dari Pantai Bangsal (Bali Beach) hingga
Pantai Mertasari.

Lingkup pekerjaan, di antaranya bangunan toilet, penataan pintu-pintu masuk pantai, seating area dan plaza, pedestrian, shower, MEP dan lighting serta
landscape. Untuk shower akan ada di setiap 300 meter dan lampu penerangan akan ada setiap 30 meter.

Pemkot Denpasar melalui APBD-nya menganggarkan Rp24 miliar untuk proyek lanjutan ini. Proyek tahap dua ini akan selesai pada September 2022. Rekanan memiliki waktu selama 150 hari sejak April 2022 untuk melakukan pekerjaan yang sudah disusun
oleh konsultan perencana PT Taru.

Setelah usai penataan ini, harapan besar dari warga
Kota Denpasar, khususnya Sanur, yakni wajah baru Pantai Sanur. Tentu ini bisa terealisasi, bila saja apa
yang menjadi perencanaan bisa dieksekusi dengan baik oleh pelaksana proyek.

Baca juga:  Ketidakpastian, Pergeseran dan Penanganan

Bukan saja di jogging track yang baru, tetapi tampilan pintu-pintu masuk pantai juga akan lebih indah. Suasana nyaman akan lebih terasa, karena pedagang juga sudah ditata. Tidak ada lagi lapak-lapak pedagang yang berada di sisi luar jogging track.

Bahkan, bangunan-bangunan permanen yang sebelumnya banyak berada di sisi luar jogging track juga kini sudah steril. Ruang publik benar-benar terbebas dari bangunan permanen. Konsep ini sejatinya menjadi impian wisatawan sejak lama.

Terlebih, objek wisata Pantai Sanur ini menjadi tujuan kunjungan wisatawan mancanegara. Wisatawan ingin suasana yang indah dan nyaman untuk mereka berlibur di Bali.

Demikian pula, warga lokal yang ingin menikmati pantai dengan bebas tanpa ada larangan dari pengelola hotel. Karena pantai merupakan ruang publik yang bisa dinikmati oleh siapa saja.

Namun, yang menjadi pertanyaan sekarang, siapa yang akan merawat infrastruktur yang telah dibangun tersebut? Disinilah perlunya instansi terkait, seperti
Dinas Pariwisata atau pun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar untuk mencari format yang tepat untuk mengelola kawasan ini.

Baca juga:  Efektivitas Kepemimpinan Bali Pascapandemi dalam Ancaman?

Selama ini, pengelolaan Pantai Sanur tidak dilakukan
secara komprehensif. Semua terkotak-kotak di setiap pintu-pintu masuk. Karena secara kewilayahan, Pantai Sanur ini berada di tiga desa/kelurahan, yakni Desa Sanur Kaja, Kelurahan Sanur dan Desa Sanur Kauh.

Secara adat, berada di dua desa adat, yakni
Sanur dan Intaran. Ke depan, dengan wajah pantai yang sudah baru, seharusnya ada satu lembaga yang mengelola dan merawat infrastruktur yang sudah terbangun. Misalnya saja, merawat lampu, shower, toilet, serta taman yang ada.

Ini tidak cukup hanya sekali membangun, kemudian tanpa ada perawatan, selamanya akan indah. Tidak.

Tentu perlu perawatan yang berkala dan berkelanjutan, sehingga tampilan wajah baru ini akan indah sepanjang masa yang akhirnya memberi ruang yang nyaman bagi mereka yang berkunjung. Baik wisatawan maupun warga yang mencari nafkah di
pantai ini.

Penulis, Wartawan Bali Post

BAGIKAN