Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pengeroyokan terjadi di simpang Jalan Teuku Umar Barat-Mahendradatta, Denpasar Barat, Selasa (10/5). Dua orang korban, Lupita Sari (25) dan Ardensy Anarche Habib Ramadan (22) dikeroyok sejumlah pria tidak dikenal.

Sebelum pengeroyokan, Lupita digoda salah satu pelaku. Selain itu pelaku juga mengacungkan jari tengah.

Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi, Rabu (11/5) menjelaskan, kedua korban nonton bareng sepak bola di salah satu angkringan, Jalan Raya Kesambi, Kerobokan. Usai nonton, mereka boncengan naik sepeda motor menuju Pemogan, Denpasar Selatan. “Sebelum tiba di TKP, korban digoda sejumlah pria naik mobil. Tapi tak dihiraukan dan korban tetap melaju,” ujarnya.

Baca juga:  Soal Pengeroyokan Hingga Tewas Cuma Dituntut 8 Bulan, Ini Kata JPU

Setibanya di traffic light (TL) di TKP, tepatnya depan restoran cepat saji, korban berhenti karena lampu merah menyala. Dari arah belakang datang mobil tersebut berhenti di samping motor korban.

Salah satu dari pelaku mengacungkan jari tengah dan tiba-tiba dua pria keluar dari mobil, lalu disusul dua orang lagi. Mereka mengeroyok kedua korban.

Lupita langsung turun dari motor dan berusaha melarikan diri. Namun dia dihajar pelaku.

Baca juga:  Kasus Pengeroyokan Hingga Tewas, Ombudsman Persoalkan Tuntutan Cuma 8 Bulan

Usai mengeroyok kedua korban, para pelaku langsung kabur. Sedangkan korban diantar oleh teman-temannya ke RSUP Sanglah.

Akibat penganiayaan itu, Lupita mengalami luka robek pada telinga kiri, memar pada paha kanan dan sakit pada rahang. Sedangkan Ardensy mengalami luka memar pada mata kiri, daun telinga kiri robek dan memar, pelipis kanan benjol memar, hidung bengkak, rusuk kanan memar dan bagian punggung terasa sakit. “Kedua korban telah melaporkan kasus ini ke polisi. Kasus ini sedang dilakukan penyelidikan,” tandas Sukadi. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Viral di Medsos, Ternyata Ini Pelaku Pengeroyokan
BAGIKAN