Desa Adat Batur gelar upacara mecaru di puncak Gunung Batur. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Video seorang pria asal Kanada menari tanpa busana di Gunung Batur beredar dan membuat heboh media sosial belum lama ini. Aksi bule itu dianggap telah menodai kesucian Gunung Batur.

Pascaperistiwa itu, Desa Adat Batur menggelar upacara mecaru di puncak Gunung Batur, Rabu (4/5). Pengemong Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Jero Gede Batur Duuran mengatakan upacara mecaru dilaksanakan di puncak gunung Batur, tepatnya di lokasi bule itu merekam aksinya.

Baca juga:  Diperiksa 5 Jam, Kepala Unit Bank Plat Merah di Bangli Ditahan

Menurut Jero Gede Batur, aksi yang dilakukan bule itu dengan menari telanjang dianggap telah menyebabkan Gunung Batur leteh. Karenanya pihaknya perlu melaksanakan upacara mecaru guna membersihkan dan mengembalikan kesucian Gunung Batur. “Karena sebagaimana yang kita yakini Gunung Batur linggih Ida Bhatara, dan sangat disucikan masyarakat,” kata Jero Gede Batur.

Diakui, kejadian bule melakukan aksi tak senonoh di Gunung Batur bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya pernah beredar video bule mesum di Gunung Batur.

Baca juga:  Dari Hak Waris Wanita hingga Kenyamanan Wisatawan ke Ubud

Setelah video itu beredar, Desa Adat Batur pun telah melaksanakan upacara mesapuh-sapuh. Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, menurut Jero Gede Batur, pengawasan terhadap pendaki harus ditingkatkan.

Dikatakan juga bahwa semua pihak terkait perlu duduk bersama memikirkan upaya yang harus dilakukan untuk tetap menjaga kesucian areal Gunung Batur. Di sisi lain supaya aktivitas pariwisata di Gunung Batur juga tetap bisa berjalan. “Mari duduk bersama menyikapi ini. Supaya kita tidak mengundang tamu sebanyak-banyaknya, saat ada kejadian seperti ini, tidak ada yang rungu. Harapan saya mari kita menjaga bersama-sama,” kata Jero Gede Batur. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Sungai Yeh Panahan Angker, Pemacing Pernah Lihat Perempuan Cantik
BAGIKAN