Perayaan HUT ke-51 PPM Bali ditandai dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk syukur, Rabu (27/4). (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Masa pandemi tidak menyurutkan niat organisasi Pemuda Panca Marga (PPM) Propinsi Bali merayakan ulang tahunya ke-51, Rabu (27/4). Meski dirayakan secara sederhana, hanya dengan kegiatan apel ziarah dan tabur bunga di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana, Tabanan, tentunya tidak merubah makna dan semangat solidaritas para anggota untuk ke depan terus membangkitkan rasa kebangsaan dan nasionalisme serta mengenang perjuangan para Pahlawan.

Selain ditandai pemotongan tumpeng sebagai rasa syukur, dalam Hut kali ini juga diisi penyerahan buku dari gugus kebangsaan. Ketua Panitia Hut le-51 PPM, Dr. I Made Adiwidya Yowana mengatakan, mengambil tema ‘Tingkatkan Solidaritas untuk Tegaknya Empat Konsensus Dasar Bangsa’ mengandung arti bahwa putra putri veteran RI yang tergabung dalam PPM mengimplementasikan dan mensosialisasikan empat konsensus dasar bangsa.

Hal ini mengingat isu-isu SARA yang mencuat belakangan ini tentu berdampak luas terhadap kehidupan berbangsa. Oleh sebab itu, PPM harus meningkatkan solidaritas, bersatu menghadapi penghianat bangsa yang ingin memecah belah masyarakat Indonesia, dengan terus menggelorakan nilai-nilai kebangsaan. “Peringatan Hut kali ini tentu jadi momentum meningkatkan solidaritas untuk terus menggelorakan nilai-nilai kebangsaan, apalagi persiapannya hanya dalam waktu singkat, hanya dua minggu,” terangnya.

Baca juga:  Ini, Jadwal Pelaksanaan PKB 2020

Sementara itu Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Panca Marga Propinsi Bali, Dr. Drs. I Made Gede Putra Wijaya, SH.MSi mengatakan, sebagai organisasi turunan para veteran pejuang, tegaknya NKRI tentu jadi prioritas. Sehingga perlu untuk meningkatkan solidaritas, dengan harapan segala bentuk tantangan ke depan bisa dihadapi. “Negara bisa kacau balau jika nilai nilai dasar seperti Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika ikut rapuh, oleh karenanya kita harus menegakkan empat pilar kebangsaan dalam tiap kehidupan, berbangsa maupun bermasyarakat,” tegasnya.

Baca juga:  PPM Tolak Pengusulan Nama Jalan dan Monumen Anak Agung Gde Agung

Selama ini PPM Bali juga memiliki program yang sejalan seirama dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Misalnya saja, saat pandemi Covid-19 melanda, PPM Bali juga telah ikut ambil bagian mendorong (mengedukasi) masyarakat mentaati protokol kesehatan termasuk mendukung program percepatan vaksinasi. “Kalau dulu, para orang tua kita (Pahlawan) berjuang menghadapi musuh yang jelas, sekarang sulit membedakan mana musuh dan bukan, apalagi yang namanya virus tentunya musuh yang tidak kelihatan. Pada prinsipnya mari bersama ambil bagian dalam mewaspadai setiap ‘musuh’ yang datang,” ucapnya.

Ia pun berharap, pandemi bisa segera berakhir lantaran hampir tiga kali kegiatan napak tilas panji-panji Gusti Ngurah Rai ditiadakan lantaran situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan.

Baca juga:  Setelah Rampung Diperiksa, Kristen Gray Dideportasi

Sedangkan Asisten 1 Setda Propinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra, SE., MM berharap ditengah tantangan global saat ini, dan diusia yang ke- 51, PPM Bali diharapkan bisa terus solid. “Jadikan hari ini momentum untuk membangkitkan rasa persaudaraan, kebangsaan, jiwa nasionalisem untuk mengisi kemerdekaan sesuai profesi masing-masing. Apalagi PPM selama ini sudah terus memberikan dukungan pada program Pemerintah Propinsi Bali dengan berbagai profesi yang ada baik itu pemerintahan, bisnis, maupun swasta, memberikan warna kehadiran nyata bagi pembangunan Bali,” ucapnya.

Gede Indra menambahkan, banyak tokoh publik yang dilahirkan dari PPM karena mereka memiliki nilai lebih yakni nilai nasionalisme kebangsaan yang sangat kuat. “Ini yang perlu dicontoh generasi muda lainnya menghadapi tantangan global saat ini,” sarannya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *