Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster menerima LPPM UNHI Denpasar di ruang rapat Jaya Sabha, Denpasar, Minggu (3/4). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster menyambut baik rencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar untuk melakukan survei dan penelitian di bidang perlindungan warisan budaya (kain tenun tradisional endek). Pihaknya mengajak para akademisi untuk turut menjaga warisan budaya Bali melalui data yang di dapat melalui penelitian dan survei akademis.

“Penelitian dan survei itu sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk menjalankan program pemerintah untuk diterapkan dalam masyarakat,” tandas Ny. Putri Suastini Koster saat menerima audensi dari LPPM UNHI Denpasar di ruang rapat Jaya Sabha, Denpasar, Minggu (3/4).

Istri Gubernur Bali, Wayan Koster ini, mengatakan bahwa Bali siap menjadi etalase ditingkat nasional, namun Bali juga harus siap untuk menjadi tuan rumah, dengan memanfaatkan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) yang dibangun d iatas kawasan Eks Galian C Gunaksa, Kabupaten Klungkung seluas 334 hektar are. Pusat Kebudayaan Bali merupakan sebuah mahakarya monumental pada era terkini sebagai program prioritas membangun adat istiadat, seni-budaya dan kearifan lokal Bali.

Baca juga:  Rencana Pemindahan Ferdy Sambo ke Lapas Tunggu Jaksa

Oleh karena itu, penelitian dan survei menjadi sangat penting sebagai landasan untuk mengambil kebijakan dalam menentukan lanjutan pembangunan daerah Bali nantinya. Sehingga kerjasama LPPM Unhi Denpasar dengan pemerintah akan sangat membantu pemerintah dalam menentukan arah pembangunan nantinya yang disesuaikan dengan data yang ditemukan.

Dijelaskan, bahwa kebudayaan daerah Bali menjadi tanggung jawab dan kewajiban kita sebagai generasi muda. “Mari kita jaga kelestarian budaya dan kerajinan lokal yang digarap oleh saudara kita sendiri. Jangan sampai Bali kehilangan penenun kain tenun tradisional endek karena hasil tenunnya tidak ada yang membeli dan menggunakan. Karena dengan adanya kita yang berperan sebagai pembeli secara otomatis memberikan kesempatan bagi produsen untuk berkarya dan menenun kain endek nya”, imbuhnya.

Baca juga:  Produk Tembakau Alternatif Mulai Banyak Beredar di Indonesia, Penelitian Soal Ini Masih Minim

Dengan kualitas yang bagus, maka penentuan harga yang pantas juga dapat dilakukan. Sehingga dapat senantiasa untuk memuliakan produknya, hanya dengan mulai untuk menggunakan kain tradisionalnya.

Dihadapan Kepala LPPM UNHI Denpasar Made Novia Indriani, Ny. Putri Suastini Koster menambahkan agar LPPM UNHI melakukan penelitian dan survei yang akurat Terkait warisan budaya terutama perkembangan produksi dan penggunaan kain tenun tradisional endek khas Bali oleh masyarakat saat ini. Terlebih setelah di berlakukannya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021, dapat dikatakan bahwa IKM menjadi tumpuan roda perekonomian di masa pandemi Covid-19. “Ada baiknya penggunaan kain tenun tradisional apakah itu masih dalam bentuk lembaran kain (Kamen) ataupun sudah dijadikan pakaian untuk digunakan oleh diri sendiri terlebih dahulu, kemudian di ketok tularkan kepada anggota keluarga dan tidak menutup kemungkinan kita juga mampu berperan untuk menularkan penggunaan kain tenun endek kepada lingkungan terdekat (tetangga dan teman kerja). Maka dari itu, saya yakin warisan kain tenun tradisional endek tidak akan punah dimasa ke depannya,” ungkapnya.

Baca juga:  Selain Masker, Ini yang Perlu Disiapkan Warga Antisipasi Erupsi Gunung Agung

Kepala LPPM UNHI Denpasar, Made Novia Indriani mengatakan pihaknya sangat terbantu dengan ulasan dan paparan yang diberikan oleh Ny. Putri Suastini Koster. Dan untuk ke depannya, tentu penelitian dan survei akan memberikan peluang kerjasama yang baik dengan pemerintah terkhusus untuk menyajikan informasi berbentuk data. “Kami LPPM UNHI Denpasar siap mendukung program pemerintah, dalam hal ini melakukan penelitian dan survei di Bidang Perlindungan Warisan Budaya Bali,” tegasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN