Mayat seorang warga, yang menurut penduduk dibunuh oleh tentara Rusia, tergeletak di jalan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Bucha, wilayah Kiev, Ukraina, 2 April 2022. (BP/Ant)

BUCHA, BALIPOST.com – Sebanyak 300 warga kota Bucha, Ukraina, telah tewas selama invasi Rusia. Demikian dikatakan Wali Kota Bucha di Ukraina, dimana jenazah korban terlihat di sebuah kuburan massal dan masih tergeletak di jalan-jalan.

Di kota dekat Irpen itu, yang berjarak hanya 37 km dari ibu kota Kiev, wartawan Reuters melihat mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan, dan tangan dan kaki para korban tewas menyembul dari liang kuburan massal yang masih terbuka di halaman sebuah gereja. Banyak warga setempat meratapi kematian kerabat mereka dan mengutuk tentara Rusia yang sudah meninggalkan kota. “Bajingan!” kata Vasily berteriak dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (3/4).

Baca juga:  Kerugian Negara Dari Kasus Dugaan Korupsi Ekspor CPO Mencapai 20 Trilliun

Lelaki 66 tahun itu tampak marah saat melihat belasan mayat bergelimpangan di jalan depan rumahnya. Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengaku terkejut dengan kekejaman di Bucha. Dia menyuarakan dukungan bagi penyelidikan tentang dugaan kejahatan perang di Mahkamah Pidana Internasional.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan lewat video: “Banyak ranjau di wilayah ini. Rumah dipasangi ranjau, peralatan dipasangi ranjau, bahkan mayat pun (dipasangi ranjau).” Dia tak menyebutkan buktinya.

Baca juga:  OJK Raih Dua Penghargaan dari KPK

Dinas kedaruratan Ukraina mengatakan lebih dari 1.500 peledak ditemukan dalam sehari selama pencarian di desa Dmytrivka, sebelah barat ibu kota. Kementerian Rusia tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar atas tuduhan ranjau itu. Reuters tak bisa memastikannya secara independen. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *