kegiatan pembinaan dan pelaksanaan pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi Birokrat, Akademisi, Tokoh Masyarakat, Organisasi Profesi, TNI dan Polri di Provinsi Bali, Selasa (22/3). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Derasnya arus berbagai informasi, sangat mudah tersebar di dunia maya, menyasar seluruh komponen bangsa. Perkembangan era globalisasi saat ini bahkan telah memaksa negara untuk memperkuat jati dirinya, agar terus dapat mempertahankan eksistensinya.

“Terkait dengan hal ini, kami di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, juga mengambil bagian dengan program pemantapan nilai-nilai kebangsaan, dengan tiga bentuk yaitu sosialisasi, pembinaan dan Pelaksanaan serta pelatihan untuk pelatih, dan yang sekarang ini kita laksanakan adalah pembinaan dan pelaksanaan pemantapan nilai-nilai kebangsaan,” kata Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Marsdya TNI Wieko Syofyan, saat membuka kegiatan pembinaan dan pelaksanaan pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi  Birokrat, Akademisi, Tokoh Masyarakat, Organisasi Profesi, TNI dan Polri di Provinsi Bali, Selasa (22/3).

Baca juga:  Maria Tunggu Panggilan Pelatnas SEA Games

Kegiatan yang digelar di Kuta ini dihadiri 100 peserta. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan dapat memahami konsepsi wawasan nusantara, ketahanan nasional dan kepemimpinan nasional serta nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar bangsa, yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Sesanti Bhinneka Tunggal Ika.

“Agar ke depan dapat digali lebih mendalam dengan senantiasa mau membuka diri terhadap perubahan, tanpa harus meninggalkan kearifan lokal terhadap dampak negatif ancaman era globalisasi. Sehingga memiliki daya lentur yang handal dalam menghadapi realita dan fenomena kehidupan yang semakin kompetitif dan serta perubahan,” harapnya dikutip dari rilisnya.

Baca juga:  BBB VI 2024 Resmi Ditutup, Belasan Budaya Bali Raih Sertifikat WBTB

Lebih lanjut dirinya mengharapkan, peserta dapat menjadi pengawal dan sekaligus penunjuk arah terkait dengan upaya mewujudkan proses pembelajaran yang berkarakter kebangsaan dengan menampilkan sikap ceria, empati, terbuka, komunikatif, serta berkomitmen untuk mewujudkan nilai-nilai kebangsaan yang efektif, inovatif dan kreatif, baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan terutama di lingkungan tempat para peserta bertugas, agar selalu selaras dengan kemajuan jaman.

Kegiatan yang digelar hingga 29 Maret 2022 ini, menggunakan metode pemantapan melalui ceramah dan diskusi, Diskusi Kelompok (DK) dan Diskusi Antar Kelompok (DAK), simulasi dalam ruangan, serta outbond. Nantinya, peserta akan mendapatkan materi terkait 4 konsensus dasar bangsa yang terdiri dari materi utama (Pancasila, UUD NRI TAHUN 1945, NKRI dan Sesanti Bhinneka Tunggal Ika), materi dasar (wawasan nusantara, ketahanan nasional, kewaspadaan nasional dan kepemimpinan nasional) dan materi penunjang yakni pengantar nilai-nilai kebangsaan dan sejarah perjalanan bangsa, pembangunan karakter bangsa, dan kearifan lokal. (kmb/balipost)

Baca juga:  Bencana Longsor, Banjir Bandang, hingga Jalan Tergerus Landa Buleleng
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *