Pelatih Deddy da Costa memberikan instruksi kepada ganda Bali Komang Anik Sudarnita dan Made Sisca Pratiwi. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pengprov PTMSI Bali menurunkan 7 nomor ganda, terdiri atas ganda putri (4) dan ganda putri (3), pada turnamen tenis meja Smash On Drugs bertajuk “Table Tennis Invitation Championship of Men and Women”, di Gwdung Ahmad Dahlan, Cawang, Jaktim, 18-19 Maret. Mereka yang dikirim adalah Komang Anik Sudarnita/Made Sisca Pratiwi, Ni Kadek Ikha Kaswarina/Ade Kharisma (Babel), Deviyanti/Galuh Prasasti, serta Made Risatuningaih/Kadek Ayu.

Sementara di sektor putra, Bali menurunkan I Putu Tedja Lajuardi/Komang Sugita, Deva Prasetia/Komang Suprasta Wibawa, serta I Putu Agoes Andika P/Kadek Oggy Kusuma P. Rencananya, tim tenis meja Bali bertolak ke Jakarta, Rabu (16/3), didampingi duet pelatih Deddy da Costa dan Ronald Raung. Ronald Raung, di Denpasar, Selasa (15/3), menuturkan, event ini sangat bergengsi, dan pesertanya sudah ditentukan panpel untuk putra dan putri, masing-masing peringkat 16 besar nasional.

Baca juga:  Pria Ditemukan Tak Bernyawa, Diduga Serangan Jantung

Ronald menegaskan, ganda putra Bali Tedja Lajuardi/Komang Sugita merupakan juara bertahan Smash On Drugs 2021, yang mampu menaklukkan atlet pelatnas. Sedangkan di bagian putri, ganda Komang Anik/Made Sisca adalah juara II, yang disusul juara III Ni Kadek Ikha/Ade Kharisma, serta juara IV Deviyanti/Galuh. “Jadi, saat babak semifinal 3 ganda Bali melaju, ditambah ganda Jabar, yang sekaligus merebut gelar juara ” terang Ronald.

Baca juga:  PPDN Bertambah Belasan Orang, Mayoritas Kasus COVID-19 Baru Ada di 4 Kabupaten/Kota

Ia mengakui, ganda putri Bali dituntut bisa mengalahkan atlet provinsi lain. Sebaliknya, juara bertahan Tedja Lajuardi/Komang Sugita diperkiarakan bakal meladeni lawan-lawan tangguh. “Kami mematok target juara,” sebut dia sebagai persiapan, petenis meja Bali hampir berlatih tiap hari di Sport Centre Tonpati. “Sebulan menjelang invitasi ini, anak-anak sudah kami genjot latihan keras,” jelas Ronald. Ia menilai, peta kekuatan merata seluruh provinsi, sebab atlet yang tampil bercokol di papan atas nasional, sehingga mereka ini elite nasional. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Penelitian : Efektivitas Vaksin Pfizer Berkurang Setelah 6 Bulan

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *