Kegiatan lomba Bulan Bahasa Bali di Desa adat Undisan Kaja. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Bulan Februari ditetapkan Pemerintah Provinsi Bali sebagai Bulan Bahasa Bali. Oleh desa adat di Bangli, bulan ini diisi dengan menggelar kegiatan lomba.

Seperti di Desa Adat Undisan Kaja yang menggelar lomba nyurat, ngewacen aksara Bali serta mesatua Bali. Desa adat yang ada di Kecamatan Tembuku ini sangat mengapresiasi langkah Gubernur Bali, Wayan Koster, menetapkan Bulan Bahasa Bali sebagai wahana untuk belajar dan pelestarian aksara, bahasa dan sastra Bali.

Bendesa Adat Undisan Kaja, I Nyoman Cawa mengatakan lomba ngwacen aksara Bali yang digelarnya melibatkan peserta dari kalangan remaja-dewasa. Sementara nyurat aksara Bali diikuti anak tingkat SD.

Baca juga:  Desa Adat Putung Bikin Awig-awig Larang Menembak Burung

Sedangkan nyatua Bali melibatkan peserta kalangan ibu-ibu. “Kegiatan ini kami adakan sudah keempat kalinya,” kata Cawa.

Diakui, jumlah warga yang ikut sebagai peserta lomba masih sedikit. Peserta lomba nyurat aksara Bali hanya 4 orang, ngwacen aksara Bali 5 orang, dan mesatua Bali 5 orang. Sedikitnya peserta, menurutnya, disebabkan karena masih banyak warga yang belum berani tampil.

Cawa merasakan kegiatan lomba pada bulan bahasa Bali berdampak sangat positif bagi masyarakat. “Warga yang dulu belum bisa kini sudah bisa,” ujarnya.

Baca juga:  Desa Adat Padangkeling Bangkitkan Seni Angklung

Dia mencontohkan ngwacen aksara Bali. Jika dulu banyak yang belum bisa hingga bengong menyaksikan peserta ngwacen aksara Bali, kini warga sudah mulai belajar dan bisa. Masyarakat jadi mulai antusias untuk mempelajari bahasa dan sastra Bali.

Karenanya, pelaksanaan lomba pada Bulan Bahasa Bali sangat bermanfaat dan efektif sebagai wahana pembelajaran dan melestarikan bahasa dan sastra Bali. Terlebih di era saat ini. “Seperti mesatua, sebenarnya bagus. Sekarang kan sudah jarang ibu-ibu mesatua. Dengan ada lomba ini ibu-ibu kembali mesatua,” ujarnya.

Baca juga:  KPU Bangli Rekrut 5.614 Anggota KPPS

Kegiatan lomba pada Bulan Bahasa Bali akan terus dilaksanakan. Pihaknya pun mengupayakan dalam kegiatan mendatang akan melibatkan lebih banyak peserta.

Dikatakan kategori lomba sudah ditentukan oleh Pemprov Bali. Pada tahun ini Desa Adat Undisan Kaja tidak melaksanakan magegitan karena keterbatasan anggaran.

Anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk desa adat, kata Cawa sementara ini masih diprioritaskan untuk penanganan COVID. “Dalam kegiatan ini kami melibatkan juri dari penyuluh bahasa Bali dan krama yang jadi guru,” jelasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN