Pratima berupa arca dan pralingga duwe Pura Desa, Pura Puseh dikumpulkan di Pura Dalem Desa Adat Antugan yang akan diservis. (BP/kmb)

GIANYAR, BALIPOST.com – Keberadaan Desa Adat di Bali sangat eksis untuk melestarikan adat dan budaya serta peninggalan leluhur terdahulu. Seperti apa yang dilakukan Desa Adat Antugan. Selain eksis membangun fisik, juga bidang spiritual. Kini prajuru dan krama adat Desa Adat Antugan, Blahbatuh, Gianyar sedang mempersiapkan pelaksanaan “ngodakin” pratima, pralingga duwe Pura Kahyangan Tiga yang di pusatkan di Pura Dalem Desa Adat Antugan.

Bandesa Desa Adat Antugan, Ngakan Made Sukarsana mengatakan, setelah rampung membangun sejumlah palinggih, krama Desa Adat Antugan kini sedang mempersiapkan pelaksanaan ngodakin atau menyervis pratima, pralingga duwe Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Antugan. Sebanyak 12 pratima berupa pralingga arca dan sambut sedana lanang/istri yang akan di-odakin. Belasan pratima dan Rambut Sedana yang akan di-odakin itu masing-masing berupa pralingga, baik duwe Pura Dalem, Pura Desa dan Pura Puseh.

Baca juga:  Desa Adat Antugan Bangun Sejumlah ”Palinggih”

Demikian juga Rambut Sedana yang akan di-odakin duwe Pura Dalem, Pura Desa dan Pura Puseh. “Sebanyak 12 baik pralingga dan Rambut Sedana yang akan diservis. Rangkaian kegiatan ritual ngodakin ini dipusatkan di Pura Dalem Desa Adat Antugan,” kata Bandesa Adat Antugan. Rangkaian ritual dimulai, Rabu (16/2) lalu dengan kegiatan ngingsirang tapakan yang di-puput Jro Mangku Pura Dalem, Gusti Mangku Made Artika.

Baca juga:  Pura Taman Pacampuhan Sala, Dilengkapi 9 Pancuran dari Mata Air Berbeda

Sebelum ngodakin akan dilakukan nglukar atau membongkar pratima dan Rambut Sedana yang dilakukan tiga orang sangging dipimpin I Gusti Aji Kembar dari Desa Singapadu, Sukawati pada Jumat (18/2) ini.

Kemudian dilanjutkan dengan ngodakin dipusatkan di Pura Dalem di-puput Ida Pedanda Griya Blangsinga pada Senin (21/2) mendatang.

Diharapkan, semua pratima dan pralingga sudah selesai dikerjakan/di-odakin sehingga pada Selasa (15/3) sudah bisa dipasang pancadatu, ngambe dan upacara mlaspas. Sehingga pada Rabu (16/3) sudah dilakukan ritual ngerendana/maiyas di masing-masing pura untuk selanjutkan lunga ke Pura Desa. Untuk selanjutnya akan dilakukan ritual malasti ke Segara Pering, Blahbatuh saat Purnama Sasih Kedasa pada Kamis (17/3) mendatang. (kmb/balipost)

Baca juga:  Presiden Ajak Umat Hindu Pegang Teguh Ajaran Kita Semua Bersaudara
BAGIKAN