Menko Marves mengunjungi Tahura Ngurah Rai, Denpasar, Senin (31/1). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan meninjau sejumlah titik di Bali pada Senin (31/1). Kunjungan ini untuk memastikan kesiapan Bali menghadapi pelaksanaan sejumlah kegiatan Presidensi G20.

Dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (1/2), lokasi pertama yang dikunjungi, yaitu Garuda Wishnu Kencana (GWK). Rencananya, lokasi ini dicanangkan menjadi venue pertemuan utama bagi para delegasi dalam melaksanakan KTT.

Kunjungan dilanjutkan ke Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) sebagai alternatif venue kedua. Berbagai ruang rapat di gedung tersebut dianggap mumpuni untuk diadakan acara pertemuan bertaraf internasional.

Selain itu, lokasi ini dan juga Apurva Kempinski akan menjadi salah satu lokasi charging station mobil listrik yang dapat menampung 20 mobil per stasiun. Di hari sebelum KTT, mobil akan diisi penuh hingga 200 KW yang dapat menempuh jarak hingga 300-400 kilometer sehingga untuk pemakaian pada hari betikutnya tidak perlu diisi dari nol.

“Diharapkan untuk BNDCC dapat dilakukan beautifikasi sesuai dengan narasi ke-Indonesiaan. Selain itu, mohon ada antisipasi terhadap stasiun pengisian baterai mobil demi mencegah mogok di jalan, dan diharapkan masuknya mobil dan siapnya stasiun pengisian dapat sesuai timeline yaitu pada bulan September 2022,” ujar Menko Luhut.

Rombongan kemudian bergerak ke Apurva Kempinski dan melalui jembatan Sawangan I, II, dan III. Tiga jembatan ini merupakan upaya peremajaan akses perjalanan yang tengah digarap jelang acara G20 ini.

Baca juga:  Bertambah, Kasus Gangguan Ginjal Akut di Bali

Menko Luhut menggarisbawahi empat poin utama, yaitu pembebasan lahan, penguatan jembatan, penggunaan aspal, dan beautifikasi. “Dibutuhkan pelebaran sebesar dua meter di jalan lokasi menuju Apurva ke kiri dan ke kanan, yang harus membebaskan lahan milik masyarakat. Jembatan yang dilewati sudah keropos, dan harus mampu dilewati oleh kendaraan Presiden negara anggota yang berbobot 20 ton,” tegasnya.

Ia meminta agar aspal buton atau aspal plastik digunakan dalam pembangunan jalan  untuk persiapan G20. “Waskita sebagai penanggung jawab diharapkan mampu mengakomodasi empat permasalahan utama tersebut,” tambahnya.

Selanjutnya, di lokasi Apurva Kempinski, Menko Luhut dan rombongan juga melakukan inspeksi kecil dari pemanfaatan Apurva sebagai tempat menginap para delegasi. Pada proses kedatangan para delegasi pemimpin dunia nantinya, waktu tunggu per pemimpin dari yang pertama hingga yang terakhir bertotal 1,5 jam.

Untuk itu, Menko Luhut meminta agar dapat diantisipasi tempat menunggu yang nyaman dan terkendali.

Kesiapan Bandara

Luhut juga berkoordinasi dengan Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dan General Manager Airnav Denpasar Riza Fahmi terkait berbagai kesiapan dan hambatan pembangunan dan skema penerbangan Bandara I Gusti Ngurah Rai sampai Januari 2022 ini. Secara total, ada 20 pesawat yang diperkirakan akan datang.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, akan disiapkan 63 parking stand, dengan 11 lokasi pelandasan. “Gedung VVIP akan direnovasi dan ditambahkan di lahan seluas 2.000 meter akan langsung berkoneksi dengan runaway pesawat. Gedung ini akan dibuat dengan dana APBN Kementerian PUPR. Beautifikasi bandara ini juga akan ditekankan pada eco-living technology dan produk dalam negeri,” jelas Faik Fahmi.

Baca juga:  Status Awas, BNPB Larang Warga Beraktivitas Hingga Radius 12 Kilo dari Gunung Agung

Selain itu Faik juga menambahkan akan disediakan Screening PCR yang dilakukan dalam 1 jam dapat langsung mendeteksi 930 pasien dalam satu waktu.

Menyambung, General Manager Airnav Denpasar, Riza Fahmi menjelaskan, pihak Airnav mengantisipasi beberapa potensi erupsi dari lima gunung berapi. Hal ini akan diantisipasi dengan bergeraknya pesawat ke arah timur. “Selain itu Bandara Lombok dan Surabaya akan dijadikan bandara cadangan parkir pesawat delegasi,” tambahnya.

Luhut berharap Airnav dapat melakukan perhitungan simulasi kedatangan internasional 50 persen agar dapat melihat situasi jika pada akhir tahun nanti penerbangan sudah dibuka kembali.

Kemudian, kunjungan dilanjutkan menuju Kura-Kura Bali dan Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) untuk melihat langsung perkembangan pengelolaan restorasi terumbu karang Program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di Bali yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 dan 2020 lalu. ICRG sendiri merupakan Program restorasi terumbu karang nasional yang menyinergikan unsur ilmiah dan Sosial-Ekonomi dalam pengelolaan sumber daya pesisir-laut untuk  kelestarian dan pemanfaatan yang berkelanjutan terutama untuk Edukasi-Ekologi-Ekonomi. Proses ini telah berhasil melalukan restorasi terumbu karang seluas 75,3 hektar (753.000 meter persegi) yang merupakan terbesar saat ini di dunia.

Baca juga:  Tinjau Proyek Pelabuhan Sampalan, Gubernur Koster Soroti Pengerjaan Banyak Belum Tuntas

Kunjungan diawali di Dermaga Serangan, Menko Luhut dan rombongan meninjau lokasi budidaya terumbu karang di Serangan dan terakhir mengunjungi lokasi kebun karang ICRG yang dibangun pada 2018 dan 2020 di kawasan perairan Nusa Dua.

Lokasi terakhir yang dikunjungi Menko Luhut adalah  Mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai. Mangrove Tahura ini telah disepakati untuk menjadi showcase mangrove bagi para Leaders di sela-sela rangkaian acara KTT G20 bulan November 2022.

Kelebihan lokasi ini adalah strategis, dekat dengan pusat kota, mudah diakses, memiliki area mangrove yang luas (1.373 Ha), dan fasilitas yang cukup memadai. Saat ini Kementerian PUPR dan Kementerian LHK tengah melaksanakan penataan kawasan di area mangrove Tahura sesuai arahan Presiden Jokowi. Pembangunan fasilitas pendukung diantaranya tracking mangrove, germination house, area pembibitan dan termasuk sistem pengairannya.

“Penataan kawasan mangrove Tahura diupayakan tidak merusak lingkungan dengan banyak mencabut pohon mangrove yang telah ada,” ujar Menko Luhut.

Menurutnya, jika pohon mangrove tidak dapat dipindahkan, maka alternatifnya adalah hanya memangkas (pruning) ranting mangrove. “Progress pembangunan di Tahura sudah sesuai fungsinya. Kita targetkan bulan Juni ini selesai,” pungkas Menko Luhut. (kmb/balipost)

BAGIKAN