Presiden Republik Italia Sergio Mattarella. (BP/Antara)

ROMA, BALIPOST.com – Sergio Mattarella, kembali terpilih sebagai Kepala negara Italia, untuk periode kedua, Sabtu (29/1). Para pemimpin partai sebelumnya meminta Mattarella untuk lanjut bertugas setelah pemungutan suara di parlemen berlangsung selama satu pekan tanpa hasil dalam upaya memilih pengganti dia.

Mario Draghi, yang telah secara terbuka menyampaikan harapan untuk menjadi presiden, akan tetap menjabat sebagai perdana menteri. Mattarella sebelumnya menepis kemungkinan untuk tetap menjabat sebagai presiden.

Baca juga:  Terpilih Aklamasi, I Wayan Purwita Jadi Ketua DPC Peradi SAI Denpasar

Tapi karena kondisi politik di negara itu menghadapi guncangan, ia berubah pikiran ketika menghadapi permintaan dari para pemimpin di parlemen yang menemuinya di istana presiden pada Sabtu.

Saat menyampaikan pernyataan di istana presiden, dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu (30/1), Mattarella mengatakan krisis yang terus berlangsung terkait virus corona serta masalah ekonomi dan sosial yang sedang dialami Italia berarti ia perlu menerima keputusan parlemen.

Baca juga:  Pemkab Lombok Utara Diminta Kaji Kembali Rencana Satu Pintu Ke Tiga Gili

Dalam sistem politik Italia, presiden adalah sosok yang berkuasa dan bisa menetapkan siapa yang akan menjabat sebagai perdana menteri, juga kerap diharapkan untuk menyelesaikan krisis politik.

Para pemimpin partai yang merasa lega berterima kasih kepada presiden yang berusia 80 tahun ini karena mau tetap menjabat. Namun, upaya yang bergulir dalam tujuh putaran pemungutan suara untuk mengganti Matarella menyisakan luka mendalam, yang bisa berdampak pada stabilitas politik. Kendati demikian, pasar keuangan tampaknya bereaksi positif atas keadaan politik saat ini di Italia. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Pemerintah Resmi Buka Kembali Keran Ekspor Batubara

 

BAGIKAN