Mekanisme atau skrining kedatangan PPLN dan kesiapan fasilitas Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Provinsi Bali, dicek Menko PMK dan Kepala BNPB, Jumat (28/1). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Panitia Nasional terus mempersiapkan penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang akan berlangsung pada Mei depan. Salah satunya pengecekan mekanisme atau skrining kedatangan PPLN dan kesiapan fasilitas Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Provinsi Bali, Jumat (28/1).

Dikutip dalam rilisnya, Panitia Nasional yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau secara langsung dan mendapatkan penjelasan dari otoritas bandara. Pada peninjauan tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto yang juga Wakil Ketua I turut mendampingi.

Baca juga:  Bali Masuk Lima Besar Sumbang Kasus COVID-19 Kluster PON Papua

Mereka memastikan prosedur kedatangan nantinya harus nyaman dan aman sesuai dengan protokol kesehatan. Sehubungan dengan prosedur yang berlaku pada kedatangan internasional, Muhadjir menyampaikan perlu ada antisipasi apabila sekitar 5.000 peserta hadir.

Ia juga menekankan perlunya skenario yang perlu diatur kembali untuk menfasilitasi banyaknya peserta yang mungkin hadir nanti. “Secara prosedur, tahap demi tahap sudah rapi,” ujar Muhadjir.

Rombongan meninjau setiap tahapan kedatangan delegasi atau peserta GPDRR 2022 dari luar negeri. Panitia akan menyiapkan “help desk” untuk membantu tahapan atau alur kedatangan delegasi, sedangkan beberapa proses tambahan harus dipenuhi oleh para peserta, khususnya prosedur pengecekan kesehatan dan dokumen terkait Covid-19.

Baca juga:  Lengan Selatan Underpass Bundaran Ngurah Rai Mulai Digarap

Tempat kedatangan juga dilengkapi dengan pengecekan tes PCR untuk memastikan kondisi kesehatan delegasi dan keamanan penyelenggaraan GPDRR 2022 serta pengendalian pandemi Covid-19.

Pihak otoritas bandara telah mempersiapkan jalur “fast track” untuk membantu mereka yang dokumennya belum lengkap. Selain itu, pihak otoritas dibantu oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk pelaksanaan swab PCR.

Menurut pihak otoritas bandara, estimasi maksimal waktu yang dibutuhkan selama waktu kedatangan hingga meninggalkan bandara sekitar 1 jam 44 menit, dengan hasil PCR yang sudah diketahui.

Baca juga:  Dari Pelaksana Proyek Diputus Kontrak hingga Kenalkan Arak Bali di Paris

Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto mengharapkan, Bali dalam waktu dekat akan dibuka untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Artinya dalam dengan 2-3 bulan ini Bali ini sudah terbiasa dengan kedatangan wisatawan luar negeri. “Harapannya dari pada tahapan kedatangan dari proses kedatangan hingga akhir bisa lancar,” ujarnya.

Suharyanto masih terus melakukan kajian terhadap kemungkinan mekanisme sistem buble dalam penyelenggaraan GPDRR 2022 nanti. Kondisi tersebut tentu tidak terlepas dari situasi pandemik. (kmb/balipost)

BAGIKAN