Prof. Dr. I Wayan "Kun" Adnyana, S.Sn., M.Sn. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Babak baru pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Kabupaten Klungkung telah dimulai yang ditandai dengan Upacara Ngeruwak, Nyapuh Awu lan Mulang Dasar oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, Rabu (12/1). Pembangunan Kawasan PKB ini merupakan implementasi misi pembangunan infrastruktur bidang pemajuan kebudayaan Bali yang dicanangkan Gubernur Koster.

Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana, S.Sn., M.Sn., mengatakan pembangunan kawasan PKB di Kabupaten Klungkung merupakan pembangunan infrastruktur monumental yang bertujuan tidak saja mewadahi sarana perlindungan, pengembangan, dan pembinaan seni, tradisi dan kearifan lokal Bali, melainkan sebagai wahana rivitalisasi Bali sebagai pusat peradaban dunia (Bali Padma Bhuwana). “Gagasan besar Gubernur Koster dalam membangun kawasan Pusat Kebudayaan Bali yang di dalamnya difasilitasi berbagai sarana pemajuan kebudayaan, seperti berbagai jenis panggung pertunjukan (dari amphiteater, auditorium, kalangan, wantilan, dan lain-lain,red), berbagai museum, ruang pameran skala besar, dan sarana penunjang lainnya seperti marina, sangat komplit dan penyeluruh, perlu disambut dan diapresiasi bersama,” ujar Prof. “Kun” Adnyana, Kamis (13/1).

Baca juga:  Kemenpar Gelar Lomba Medsos, PKB 2017 Bakal Mendunia 

Menurut mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini, pendirian kawasan Pusat Kebudayaan Bali dengan zona inti berupa fasilitas menyeluruh untuk pemajuan Kebudayaan Bali tersebut, akan menjadi ikon kebangkitan baru seni dan Budaya Bali. Ini seperti evolusi 500 tahun setelah kejayaan kebudayaan zaman Gelgel. Gagasan brilian ini juga menjadi jawaban dari mimpi-mimpi seluruh seniman dan pekerja kreatif Bali, baik bergenre tradisi, modern, maupun kontemporer yang mendambakan ruang pergelaran atau pameran seni yang representatif dan berkelas dunia. “Sekarang telah dijawab oleh Gubernur Koster dengan konkret. Tahapan pembangunan sudah dimulai, mari kita doakan dan apresiasi agar keseluruhan tahapan dan proses pembangunan berjalan lancar dan sukses,” tandas Prof. “Kun” Adnyana.

Baca juga:  Hari Kedua Tutup, Pasar Kidul Disemprot Disinfektan

Budayawan Dr. Drs. A.A. Gede Raka, M.Si., mengatakan selain representatif, pembangan kawasan PKB tidak hanya mewakili unsur kesenian, namun juga ketujuh unsur kebudayaan Bali lainnya. Sehingga, pembangunan kawasan PKB ini memberikan warna tersendiri bagi kebudayaan Bali yang ditampilkan secara terpusat. Apalagi, seni dan kebudayaan Bali tidak cukup hanya digali, dikembangkan, dibina, dan dilestarikan, namun perlu disiapkan media-media yang dibutuhkan sebagai tempatnya menggali, mengembangkan, membina, dan melestarikan budaya.

Baca juga:  Karena Ini, Presiden Jokowi Batal Tinjau Proyek Pusat Kebudayaan Bali

“Dengan dimulainya pekerjaan pematangan lahan kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung yang ditandai dengan Upacara Ngeruwak, Nyapuh Awu lan Mulang Dasar, berarti antara wacana dan realitas susah dilakukan, sehingga antara harapan dan kenyataan sudah diwujudkan oleh Gubernur kita,” tandasnya.

Untuk itu, Akademisi Universitas Warmadewa (Unwar) Gung Raka, berharap apa yang telah dibangun oleh Gubernur Koster ini agar dimanfaatkan oleh masyarakat Bali ke depannya. Apalagi, kebudayaan akan terus berkembang sepanjang manusia masih ada di bumi. Terlebih kebudayaan Bali rohnya adalah Agama Hindu. (Winatha/balipost)

BAGIKAN