Gubernur Bali, Wayan Koster (kiri) dan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. (BP/Istimewa)

Om Swastiastu,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera,
Salom, Namo Budaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu untuk Kita semua.

Ida Sulinggih miwah para Pamangku sane subhaktinin Titiang.
Yang Titiang hormati,
– Wakil Gubernur Bali;
– Ketua DPRD Provinsi Bali;
– Pangdam IX/Udayana;
– Kapolda Bali;
– Kepala Kejaksaan Tinggi Bali;
– Ketua Pengadilan Tinggi Bali;
– Sekretaris Daerah Provinsi Bali;
– Bupati/Walikota se-Bali;
– Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali dan Bandesa Madya, Bandesa Alitan se-Bali;
– Pimpinan Forum Komunikasi Umat Beragama se-Bali;
– Pimpinan Instansi Vertikal;
– Panglingsir Puri se-Bali;
– Pimpinan Perguruan Tinggi se-Bali;
– Camat, Perbekel/Lurah, Bandesa Adat se-Bali;
– Seniman, Budayawan, dan Tokoh Masyarakat;
– Undangan, Hadirin, serta seluruh Krama Bali dan Adik-adik generasi muda yang Titiang cintai, di mana pun berada yang mengikuti acara ini secara daring.

Angayubagia, rahina mangkin, Sukra Umanis, Merakih,
tanggal 31 Desember 2021, lugrayang Titiang bersama Wakil Gubernur Bali, Bapak Tjok Oka Sukawati menyampaikan Pidato Akhir Tahun 2021 dalam rangka menyongsong Tahun Baru 2022 dalam Bali Era Baru. Dumugi sameton Krama Bali sareng sami, kapaica kenak sadia rahayu.
Pada momen penting di pengujung tahun ini, Titiang akan menyampaikan pencapaian kinerja secara umum pelaksanaan Visi pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Sekaligus menyampaikan rencana pelaksanaan kebijakan dan program baru tahun 2022.
Mengawali Pidato ini, Titiang perlu menyampaikan kinerja penanganan Covid-19 di Provinsi Bali yang sudah mencapai hasil sangat baik, ditandai
dengan:
1. Kasus baru harian terus melandai dan stabil pada angka 1 digit, dengan rata-rata 4 orang per hari.
2. Jumlah yang sembuh rata-rata 11 orang per hari, secara komulatif semakin meningkat mencapai 96,4%.
3. Kasus meninggal sudah sangat jarang terjadi.
4. Jumlah kasus aktif terus menurun dengan konsisten, sehingga positive rate sudah sangat rendah pada angka 0,06%.
5. Cakupan vaksinasi sudah sangat tinggi, yaitu: suntik ke-1 mencapai 102% dan suntik ke-2 mencapai 91%. Jumlah penduduk usia 12 tahun ke atas yang sudah vaksin ke-2 lebih dari 3 juta orang, dari jumlah penduduk Bali sebanyak 4,3 Juta orang.
6. Cakupan vaksinasi diperluas untuk anak usia 6-11 tahun, sejak tanggal 15 Desember 2021, sampai menjelang akhir tahun sudah hampir mencapai angka 90% dari target 373.120 orang.
Pencapaian yang sangat baik ini merupakan hasil kerja keras bersama oleh:
1. Tenaga Kesehatan, Pengelola Layanan Kesehatan, Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali beserta jajaran, Walikota/Bupati, Perbekel/Lurah, Bandesa Adat, Berbagai Lembaga dan komponen masyarakat, serta seluruh masyarakat.
2. Selain itu, penanganan Covid-19 di Bali mendapat perhatian sangat serius dan dukungan kuat dari Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo beserta Kabinet Indonesia Maju.
Atas kerja keras bersama tersebut, Titiang atas nama Pemerintah Provinsi dan masyarakat Bali mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua yang telah berbhakti dalam bidang kemanusiaan. Pada kesempatan yang baik ini juga, Titiang atas nama Pemerintah Provinsi dan masyarakat Bali menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo beserta jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Sameton Krama Bali Sane Tresna Sihin Titiang,
Selanjutnya Titiang menyampaikan pencapaian umum kinerja pembangunan Pemerintah Provinsi Bali tahun 2021. Pembangunan Bali terus digenjot untuk meningkatkan pencapaian 5 Bidang Program Prioritas sebagai pelaksanaan Visi “Nangun Sat Kerthi Loka
Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yaitu: 1) Bidang Pangan, Sandang, dan Papan; 2) Bidang Pendidikan dan Kesehatan; 3) Bidang Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan; 4) Bidang Adat, Tradisi, Seni, Budaya, dan Kearifan Lokal; 5) Bidang Pariwisata.
Tatanan pembangunan Bali semakin kokoh dilandasi dengan 44 Produk Hukum berupa 18 Peraturan Daerah dan 26 Peraturan Gubernur Bali. Selain Produk Hukum tersebut juga telah diterbitkan Surat Edaran
Gubernur untuk melaksanakan program-program tematik berbasis budaya branding Bali. Semua Produk Hukum dan Surat Edaran tersebut merupakan kebijakan strategis, progresif, dan revolusioner yang mengarahkan pembangunan Bali menjadi semakin terarah, produktif, berpihak kepada sumber daya lokal, dan memberi manfaat nyata bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Di bidang pangan dilakukan upaya pengembangan sistem pertanian organik, kelautan dan perikanan yang ramah lingkungan untuk menghasilkan pangan
yang cukup, berkualitas, dan sehat, menuju kedaulatan pangan.
Di bidang sandang telah dilakukan secara terarah dan masif penggunaan dan pengembangan produk kerajinan rakyat berbasis budaya branding Bali.
Pemasaran dan pemanfaatan produk lokal Bali semakin ditingkatkan seperti: busana Adat Bali, kain endek Bali dan kain tenun tradisional Bali, arak Bali,
garam tradisional lokal Bali, serta produk pertanian, perikanan, dan industri lokal Bali lainnya.
Kebijakan Gubernur Bali terbukti dengan cepat mendorong munculnya kreatifitas dan inovasi, seperti munculnya berbagai jenis produk minuman arak
Bali, garam Bali, berbagai motif endek, desain dan fasion endek Bali.
Kebijakan ini telah menghidupkan dan menggairahkan kembali para perajin arak Bali, petani garam Bali, perajin kain endek Bali/kain tradisional Bali serta
perajin produk lokal lainnya. Munculnya berbagai jenis produk ini menjadi penopang dan penguat ekonomi kerakyatan, Marhenisme.

Di bidang Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan, Pemerintah Provinsi Bali memberikan perhatian khusus kepada para Pekerja Migran Indonesia dengan
mengeluarkan kebijakan Sistem Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Krama Bali. Dengan kebijakan ini Pekerja Migran Indonesia Krama Bali mendapat Kartu Pekerja Migran Indonesia Krama Bali sehingga Pekerja Migran Indonesia Krama Bali dan keluarganya memiliki kepastian jaminan pelindungan sebelum, selama, dan setelah bekerja dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan pekerjaannya, di negara mana pun bekerja.
Pemerintah Provinsi Bali terus menerus melakukan terobosan penguatan dan pemajuan Adat, Tradisi, Seni, Budaya, dan Kearifan Lokal, meliputi: penguatan dan pemberdayaan Desa Adat; pembentukan Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat/SIPANDU BERADAT; menyelesaikan pembangunan seluruh Kantor Majelis Desa Adat Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Bali; Digitalisasi Aksara Bali oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, dan menciptakan produk Keyboard Aksara Bali sehingga mendapat pengakuan serta dijadikan contoh oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk direplikasikan di
daerah lain. Kebijakan ini juga mendapat apresiasi dari Badan Dunia UNESCO yang menilai bahwa Bali satu-satunya daerah yang memiliki kebijakan berupa
Peraturan Gubernur untuk melindungi aksara daerahnya. Penggunaan Keyboard Aksara Bali akan dijadikan pelajaran melalui penyediaan Laboratorium Praktik Penggunaan Aksara Bali di sekolah-sekolah. Ini merupakan kebijakan strategis yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk menghasilkan produk dalam rangka melindungi Aksara Bali sebagai warisan Adiluhung dari Leluhur-Lelangit Bali.
Kebijakan Pelindungan Aksara Bali ini akan membangkitkan kembali salah satu unsur peradaban Bali yang sudah sangat lama dilupakan, agar
memperkuat identitas, karakter, dan jati diri generasi Bali di masa mendatang, memasuki zaman modern.
Bidang Pariwisata ditata secara fundamental dan komprehensif melalui Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur untuk memperkuat pariwisata berbasis budaya dan berorientasi pada kualitas serta berpihak pada sumber daya lokal agar memberi manfaat secara optimal bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bali. Kebijakan ini akan
diterapkan secara progresif dalam situasi normal pasca Pandemi Covid-19.

Baca juga:  15 Hektar Tanaman Padi Gagal Panen Akibat Serangan Hama

Angayubagia, meskipun dalam situasi Pandemi Covid-19, pembangunan infrastruktur, sarana, dan prasarana tetap berjalan sesuai rencana. Sampai akhir tahun 2021 ini, Astungkara berbagai infrastruktur sedang dan telah diselesaikan, antara lain: Pelindungan Kawasan Suci Besakih; Kawasan Pusat Kebudayaan Bali; Shortcut Singaraja-Mengwitani; Pelabuhan Segitiga Sanur Denpasar, Sampalan Nusa Penida dan Bias Munjul Nusa Ceningan di Klungkung; Pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub; Pembangunan Bendungan Sidan di Badung dan Pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng; Pengembangan Stadion
Dipta di Gianyar; dan Pembangunan Pasar Sukawati Blok A, B, dan C di Gianyar.

Permasalahan yang sudah lama tidak terselesaikan, angayubagia pada tahun 2021 sertifikat tanah warga Desa Sumberklampok dapat diselesaikan dan dibagikan. Total tanah di Desa Sumberklampok sebagai objek Reforma-Agraria sebanyak 612 hektar, diberikan kepada warga seluas 458 hektar dan menjadi aset Pemerintah Provinsi Bali seluas 154 hektar. Tanah yang dibagikan kepada warga mencangkup 813 sertifikat tanah garapan warga dan 800 sertifikat tanah tempat tinggal.
Pembagian sertifikat secara gratis ini merupakan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Bali dalam melaksanakan kebijakan Reforma-Agraria dan
keberpihakan penuh kepada pihak warga Desa Sumberklampok. Hal ini tentu sangat membahagiakan bagi warga Desa Sumberklampok, karena baru
mendapatkan sertifikat kepemilikan hak atas tanah secara gratis sehingga memiliki kepastian masa depan setelah berjuang cukup panjang selama 61 tahun, sejak tahun 1960.
Dalam bidang Lingkungan Hidup, sedang digencarkan pelaksanaan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber sesuai Peraturan Gubernur Bali nomor 47 tahun 2019, di Desa/Kelurahan dan Desa Adat. Upaya ini dilakukan
dengan percepatan membangun TPS3R di Desa dan TPST di tingkat wilayah Kabupaten, mulai tahun 2021 dan ditargetkan selesai pada tahun 2023 di seluruh Kabupaten/Kota.
Pada PON Tahun 2021 di Papua, kontingen Bali berhasil meraih prestasi gemilang dengan memperoleh 28 medali emas dan berhasil menduduki
peringkat ke-5 setelah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Papua. Prestasi ini meningkat dibandingkan dengan PON Tahun 2016
di Jawa Barat, kontingen Bali memperoleh 26 medali emas dan berada di peringkat ke-6.
Dalam suasana dunia masih dilanda Pandemi Covid-19, Bali telah sukses menjadi tempat penyelenggaraan Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia
tanpa penonton langsung, meliputi 3 event bergengsi yaitu: Indonesia Masters 2021; Indonesia Open 2021; BWF World Tour Finals 2021.
Kejuaraan berlangsung dari tanggal 16 November sampai 5 Desember 2021, diikuti oleh sebanyak 667 peserta dari 38 negara.

Sameton Krama Bali Sane Tresna Sihin Titiang,
Pada kesempatan ini Titiang menyampaikan program prioritas dan program pendukung yang perlu percepatan, pemantapan, dan penyelesaian pada
tahun 2022. Program yang perlu percepatan, antara lain: pertama, pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan, dan industri lokal Bali bagi
Krama Bali, pasar tradisional, pasar modern, usaha jasa pariwisata, perdagangan antardaerah, dan ekspor; kedua, sistem pertanian organik, kelautan dan perikanan, peningkatan produktivitas dan kualitas produk pertanian; ketiga, pembangunan sentra-sentra produk pertanian, kelautan/perikanan, dan industri kerajinan rakyat; keempat, penggunaan keyboard aksara Bali, metode pembelajaran secara hybrid, penggunaan buku ajar Agama Hindu Dresta Bali; kelima, pengembangan sistem dan aplikasi
layanan kesehatan terintegrasi se-Bali; keenam, pelaksanaan sistem keamanan lingkungan terpadu berbasis Desa Adat/SIPANDU BERADAT; ketujuh, tata kelola pariwisata; kedelapan, pengelolaan sampah
berbasis sumber melalui pembangunan TPS3R dan TPST; kesembilan, pelindungan danau, mata air, sungai, dan laut; dan kesepuluh, pemanfaatan energi bersih dari hulu sampai hilir, energi baru terbarukan, dan pembangunan infrastruktur energi bersih.
Program yang perlu pemantapan, antara lain: pertama, pemanfaatan produk arak Bali dan garam Bali, penggunaan busana adat Bali, kain endek/kain tenun
tradisional Bali; kedua, mutu dan daya saing pendidikan; ketiga, pengembangan industri herbal tradisional; keempat, kompetensi dan produktivitas tenaga kerja; kelima, penggunaan aksara Bali secara
lebih massif; keenam, pelindungan tari sakral, pelindungan pura, pratima, dan simbol-simbol keagamaan; ketujuh, pariwisata berbasis budaya dan
berorientasi kualitas; dan kedelapan, pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai.
Program yang harus diselesaikan adalah pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana, antara lain: pertama, pembangunan pelindungan Kawasan Suci Besakih; kedua, pembangunan jalan shortcut titik 7 dan 8; ketiga, Pelabuhan Sanur Denpasar, Pelabuhan Bias Munjul Nusa Ceningan;
keempat, pembangunan sungai buatan Unda/normalisasi Tukad Unda; dan kelima, pembangunan bendungan Sidan di Badung dan
bendungan Tamblang di Buleleng. Selain itu, harus diselesaikan program infrastruktur jaringan teknologi komunikasi, Bali Smart Island, dan digitalisasi sektor publik.
Penyelesaian program spesifik: pertama, percepatan penyelesaian aset-aset Pemerintah Provinsi Bali; dan kedua, penyelesaian sertifikat lahan untuk warga eks transmigran Timor Timur.

Sameton Krama Bali Sane Tresna Sihin Titiang,
Titiang perlu menyampaikan bahwa memasuki tahun 2022, Bali Era Baru akan mulai dilaksanakan program baru, yaitu Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali
Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerti. Pelaksanaan tata-titi ini bertujuan: pertama, melestarikan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yang merupakan warisan adiluhung dari Leluhur/Tetua Bali
dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan Alam, Manusia/Krama, dan Kebudayaan Bali secara niskala-sakala, yang orisinil, genuine Bali; kedua, menjadikan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi untuk mengembangkan Manusia Bali yang berkarakter, berjati diri, berkualitas, berdaya saing, dan bertanggung jawab guna menghadapi permasalahan dan tantangan dinamika perkembangan zaman dalam skala lokal, nasional, dan global; dan ketiga, menjadikan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi sebagai dasar untuk mengembangkan Tata-Titi kehidupan masyarakat Bali dalam Bali Era Baru
guna mewujudkan kehidupan masyarakat Bali yang kang Tata-Titi tentram kerta raharja. Dalam Bali Era Baru juga ditandai dengan kebijakan baru dalam bidang perekonomian, dengan menata ulang struktur dan fundamental perekonomian Bali melalui Ekonomi Kerthi Bali.
Munculnya Pandemi Covid-19 telah memberi pengetahuan baru, wawasan baru, pengalaman baru, pendekatan baru, dan peluang baru, termasuk peluang baru dalam bidang perekonomian. Perekonomian Bali yang selama ini didominasi satu sektor pariwisata ternyata sangat rentan terhadap berbagai faktor eksternal, seperti faktor keamanan, bencana alam, dan bencana bukan alam, seperti Pandemi Covid-19. Terpuruknya pariwisata sebagai dampak Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan perekonomian Bali mengalami kontraksi sangat dalam, pertumbuhan negatif 9,31%.
Bertitik tolak dari pengalaman yang sangat pahit ini, sudah waktunya menata ulang struktur dan fundamental perekonomian Bali melalui Ekonomi Kerthi Bali. Ekonomi Kerthi Bali adalah ekonomi untuk mewujudkan Bali berdikari dalam bidang ekonomi, dibangun dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai filosofi Sad Kerthi dengan menerapkan 11 prinsip
terdiri atas: 1) mensyukuri dan memuliakan kekayaan, keunikan, dan keunggulan sumber daya lokal Alam Bali beserta Isinya sebagai anugerah dari Hyang Pencipta; 2) memberdayakan potensi sumber daya lokal Alam Bali beserta Isinya; 3) dilakukan oleh Krama Bali secara inklusif, kreatif, dan inovatif; 4) berbasis nilai-nilai tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal Bali; 5) menjaga ekositem alam dan budaya secara berkelanjutan; 6) meningkatkan kapasitas perekonomian Bali, berkualitas, bernilai tambah,
dan berdaya saing; 7) mengakomodasi penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi digital; 8) meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan Krama Bali secara Sakala-Niskala; 9) berasaskan spirit gotong-royong; 10) meningkatkan ketangguhan menghadapi dinamika perkembangan zaman secara lokal, nasional, dan global; dan 11) menumbuhkan spirit jengah dan cinta/bangga sebagai Krama Bali. Ekonomi Kerthi Bali terdiri atas 6 pilar sektor unggulan, yaitu:
1) Sektor Pertanian dalam arti luas dengan Sistem Pertanian Organik; 2) Sektor Kelautan dan Perikanan; 3) Sektor Industri; 4) Sektor IKM, UMKM, dan Koperasi; 5) Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan 6) Sektor Pariwisata Berbasis Budaya dan Berorientasi pada Kualitas. Dengan menerapkan Ekonomi Kerthi Bali, maka perekonomian Bali akan harmonis terhadap alam, hijau/ramah lingkungan, menjaga kearifan lokal, berbasis sumber daya lokal, berkualitas, bernilai tambah, berdaya saing, tangguh, dan berkelanjutan.
Ekonomi Kerthi Bali telah dijadikan percontohan dalam transformasi perekonomian oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas RI menjadi Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali membangun Bali Era Baru: Hijau, Tangguh, Sejahtera. Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali telah diluncurkan oleh Yang Mulia, Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo, tanggal 3 Desember 2021. Peta Jalan
Ekonomi Kerthi Bali mulai dilaksanakan tahun 2022, yang diprogramkan dan dikawal langsung oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Hal yang sangat penting diketahui, pada tahun 2022 Pemerintah Provinsi Bali terus bergerak secara dinamis, melaksanakan program inovatif, yaitu
membangun infrastruktur telekomunikasi berupa Taman Teknologi bernama “Turyapada Tower” KBS 6.0 Kerthi Bali. Turyapada Tower dengan tinggi
115 meter, dibangun di Desa Pegayaman Buleleng pada ketinggian 1.521 meter di atas permukaan laut, sehingga ketinggian total Turyapada Tower menjadi 1.636 meter. Turyapada Tower memiliki fasilitas multifungsi dan terpadu dalam kawasan pariwisata yang akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Bali Utara, dalam rangka menyeimbangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Bali Utara, Selatan, Timur, dan Barat.
Turyapada Tower memiliki fungsi utama yang mampu mengoptimalkan siaran televisi digital dengan jangkauan mencapai 80% wilayah Buleleng, Jembrana, dan Karangasem.
Dalam rangka mendorong percepatan pelaksanaan program prioritas Provinsi Bali di Desa dan Desa Adat, Pemerintah Provinsi Bali meluncurkan Program Tim Desa Kerthi Bali Sejahtera. Keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh dukungan aktif Perbekel/Lurah dan Bandesa Adat beserta jajarannya. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Bali memberlakukan kebijakan baru berupa pemberian insentif kepada Perbekel sebesar Rp1,5 Juta per bulan dan kepada Bandesa Adat diberikan tambahan insentif sebesar Rp 1 Juta per bulan sehingga menjadi sebesar Rp 2,5 Juta
per bulan. Sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas prestasi kontingen Bali dalam PON Tahun 2021 di Papua, Pemerintah Provinsi Bali memberikan bonus
bagi atlit dan pelatih berprestasi dengan total anggaran sebesar Rp 30,5 miliar yang akan diberikan pada awal tahun 2022. Dengan penghargaan ini diharapkan para atlit dan pelatih berbagai cabang olah raga di Bali akan semakin termotivasi untuk meningkatkan prestasi.

Baca juga:  Kepemilikan Ganja, Segini Vonis Sutradara Asal Rusia 

Sameton Krama Bali Sane Tresna Sihin Titiang,
Hal yang sangat membanggakan bagi Kita semua, sejumlah kebijakan dan program Pemerintah Provinsi Bali yang inovatif dan spesifik telah menjadi percontohan nasional, antara lain: 1) Pelindungan dan penggunaan aksara Bali; 2) Keyboard aksara Bali; 3) Penguatan Desa Adat di Bali; 4) Penggunaan busana adat Bali; 5) Pengelolaan sampah berbasis sumber;
6) Pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai; 7) Sistem pertanian organik; 8) Penggunaan energi bersih; 9) Penggunaan kendaraan motor listrik
berbasis baterai; 10) Tata kelola minuman tradisional destilasi arak Bali; 11) Layanan kesehatan tradisional Bali; 12) Reformasi birokrasi dan transformasi jabatan struktural ke jabatan fungsional; 13) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Krama Bali; 14) Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat dalam penanganan Pandemi Covid-19; 15) Pemanfaatan produk garam tradisional lokal Bali; dan 16) Transformasi ekonomi dengan Ekonomi Kerthi Bali.
Berkat komitmen kuat Gubernur Bali disertai kerja keras seluruh Aparatur Pemerintah, Provinsi Bali berhasil memperoleh sejumlah penghargaan dalam
Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan, yaitu:
1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan kualitas semakin baik dalam tata kelola keuangan daerah dari BPK RI, tahun 2020.
2. Peringkat satu terbaik nasional untuk pelaksanaan program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi dari KPK RI, tahun 2020.
3. Peringkat satu terbaik nasional dalam program MCP Koordinasi, Supervisi, dan Pencegahan Korupsi dari KPK RI, tahun 2020.
4. Penghargaan keberhasilan menerapkan Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara dengan Predikat Sangat Baik, dari Komisi Aparatur Sipil Negara, tahun 2021.
5. Penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara Awards 2021 Pemerintah Provinsi, Peringkat Pertama Capaian Dalam Komitmen Pengawasan dan Pengendalian, dari Badan Kepegawaian Negara.
6. Penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara Awards 2021 Pemerintah Provinsi, Peringkat Pertama Capaian Dalam Implementasi Penilaian Kinerja, dari Badan Kepegawaian Negara.
7. Memperoleh Indeks Keterbukaan Informasi Publik 2021 Tertinggi di Indonesia dengan Skor 83.15, dari Komisi Informasi Pusat RI.

Baca juga:  Dua Tersangka Kasus Korupsi Santunan Kematian Ditahan

8. Memperoleh Anugerah Keterbukaan Informasi Badan Publik sebagai Badan Publik Predikat Informatif, dari Komisi Informasi Pusat RI, tahun 2021.
9. Penghargaan dalam Pencapaian Tertinggi Penggunaan Teknologi Digital untuk Transaksi Keuangan, dari Gubernur Bank Indonesia, tahun 2021.
10.Penghargaan Khusus dalam pembangunan daerah di bidang ekonomi hijau dan rendah karbon dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI, tahun 2021.
11.Memperoleh Pengghargaan dalam Pencapaian Tertinggi Penerapan QRIS, dari Gubernur Bank Indonesia, tahun 2021.
12.Memperoleh Penghargaan KPPU Award, dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha, tahun 2021.
13.Memperoleh Piagam Penghargaan Sebagai Inovator Penanggulangan Stunting dari Kepala BKKBN, tahun 2021.
Atas keberhasilan dalam menangani Pandemi Covid-19, secara khusus Provinsi Bali memperoleh berbagai penghargaan, antara lain:
1. Penghargaan dalam Pelaksanaan PPKM Mikro dengan strategi paling efektif dalam Penanganan Covid-19, dari Kapolri.
2. Penghargaan dalam Pelaksanaan PPKM Mikro dengan strategi paling efektif dalam Penanganan Covid-19, dari Panglima TNI.
3. Penghargaan berupa People of the Year kategori ‘Best Governor for Healthcare & Action Against Pandemi’, dari Research Center Metro TV.

Sameton Krama Bali Sane Tresna Sihin Titiang,
Dengan penuh rasa bangga dan bahagia, Titiang menyampaikan kepada Sameton Krama Bali bahwa pada tahun 2022 Kita di Bali mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah pertemuan Presidensi G-20.
Pertemuan Presidensi G-20 sangat penting dan strategis bagi Indonesia.
Sungguh sangat membanggakan bahwa Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang mendapat kepercayaan dan kehormatan menjadi
penyelenggara pertemuan Presidensi G-20, diikuti 39 negara.
Atas nama Pemerintah Daerah dan seluruh Krama Bali menghaturkan terima kasih, parama suksma kepada Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo yang telah
memilih Bali sebagai tempat penyelenggaraan pertemuan Presidensi G-20.
Patut dipahami bersama bahwa pertemuan Presidensi G-20 di Bali memberi manfaat sebagai momentum penting bagi pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali. Oleh karena itu penyelenggaraan pertemuan Presidensi G-20 harus berlangsung dengan nyaman, aman, damai, dan sukses.

Titiang nunas uratian sameton Krama Bali mangda sareng sami memberi dukungan penuh dan ikut bertanggung jawab dengan membangun suasana yang kondusif guna menyukseskan penyelenggaraan pertemuan Presidensi G-20.

Selain itu pada tahun 2022, Bali juga akan menjadi tuan rumah sejumlah Event Internasional penting, antara lain:
1. Pertemuan Pengurangan Risiko Bencana, Mei 2022, diikuti 193 negara.
2. Konferensi Internasional Para Pihak Konvensi Minamata tentang Merkuri, Maret 2022, diikuti 135 negara.
3. Pertemuan Organisasi Parlemen Internasional, Maret 2022, diikuti 179 negara.
4. Pertemuan Hari Pariwisata Dunia, September 2022, diikuti oleh negara-negara anggota Organisasi Pariwisata Dunia.

Sameton Krama Bali Sane Tresna Sihin Titiang,
Titiang perlu mengingatkan kembali bahwa Pandemi Covid-19 belum berakhir, terlebih telah muncul varian baru bernama Omicron, menurut perkiraan Badan
Kesehatan Dunia WHO, varian Omicron telah muncul di lebih dari 88 negara, bahkan telah masuk ke Indonesia. Menghadapi munculnya varian baru
Covid-19 tidak perlu disikapi dengan kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan. Titiang mengajak Sameton Krama Bali sareng sami tetap waspada, tertib dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan, serta mematuhi apa yang menjadi kebijakan Pemerintah. Permasalahan dan tantangan dalam masa Pandemi Covid-19 merupakan ujian berat, yang memerlukan keteguhan hati dan kesabaran revolusioner.

Astungkara, atas paswecan Ida Bhatara Sasuhunan, Leluhur dan Lelangit sami, serta berkat kerjasama, gotong-royong, sinergi dan kolaborasi Kita meyakini, badai Pandemi Covid-19 segera berlalu.
Tahun 2022, kerja besar penuh tantangan menanti Kita bersama, sebagai kelanjutan dampak Pandemi Covid-19, khususnya yang berkaitan dengan sektor pariwisata dan perekonomian. Kondisi ini tentu memerlukan kesiapan mental dan komitmen kuat yang dilandasi atas sikap tulus, lurus, dan keluhuran hati dari Sameton Krama Bali sareng sami, sesuai dengan swadharma masing-masing. Kita harus tetap semangat dan optimis menatap masa depan dalam Bali Era Baru mewujudkan Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Untuk itu, Titiang mengajak Sameton Krama Bali sareng sami agar tetap kompak, guyub, bersatu, gilik-saguluk, parasparo, salunglung sabayantaka, sarpana ya, se-ia sekata, seiring sejalan, bekerja sama dengan
sama-sama bekerja, gotong-royong, pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama, amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua sebagaimana wejangan Yang Mulia Bapak Bung Karno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia.
Sebagai generasi penerus Kita memiliki tanggung jawab besar terhadap eksistensi dan keberlanjutan Bali yang diwariskan oleh Tabik Pakulun Leluhur
dan Lelangit Bali. Mari solid bergerak dalam Bali Era Baru di tengah perubahan yang dinamis dalam skala lokal, nasional, dan global, dengan terus membangun hal-hal yang baik dalam diri Kita, karena hanya di tangan Kita-lah sesungguhnya nasib dan masa depan Bali dapat dijaga demi kelangsungan kehidupan generasi mendatang.

Semoga sinar suci Hyang Widhi Wasa, Leluhur dan Lelangit Bali senantiasa menuntun dan menguatkan Kita untuk berani mengambil langkah dan membuat keputusan dalam situasi yang sulit serta penuh risiko,
sepanjang berada di jalan yang benar/Dharma sesuai kehendak-Nya. Vivere Pericoloso. Astungkara.

Mengakhiri Pidato ini, Titiang bersama Bapak Tjok Oka Sukawati mewakili masyarakat dan Pemerintah Provinsi Bali mengucapkan Selamat Hari Raya Natal, Hari Suci Siwaratri, dan Selamat Tahun Baru 2022.
Suksemaning manah aturang Titiang majeng ring Sameton Krama Bali sareng sami, lugrayang Titiang nunas geng rena sinampura menawi wenten sane
kirang manut ring arsa.

Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.
MERDEKA!!!
MERDEKA!!!
MERDEKA!!!

 

Bali, 31 Desember 2021
Gubernur Bali
Wayan Koster

BAGIKAN