Seorang pedagang perempuan duduk menunggu pembeli. Pelaku UMKM di Indonesia didominasi perempuan. (BP/Hendri Febriyanto)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sebagian besar pelaku UMKM didominasi oleh perempuan. Persentasenya, dikatakan Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Arif Rahman Hakim sebesar 64,5 persen.

“Ini menunjukkan bahwa perempuan di Indonesia adalah kaum yang berdaya dan berperan sangat penting untuk perekonomian dirinya, keluarga, bahkan untuk masyarakat,” kata Arif dalam webinar bertajuk “Peran Perempuan/Ibu dalam Memajukan Koperasi dan UMKM di Indonesia,” Rabu (22/12), dikutip dari Kantor Berita Antara.

Dia mengatakan bahwa sampai saat ini UMKM Indonesia masih mendominasi struktur perekonomian dengan sekitar 99,9 persen. Sedangkan untuk jenis usaha besar hanya 0,01 persen.

Jika dilihat dari jumlahnya, ada sekitar 64 juta UMKM di Indonesia yang berkontribusi melebihi 61 persen terhadap PDB nasional, menyerap 97 persen tenaga kerja, dan kontribusi terhadap ekspor sebesar 14 persen. Arif mengatakan, para perempuan juga menorehkan semangat berorganisasi, berkolaborasi dalam wadah koperasi dengan tercermin dari cukup besarnya koperasi wanita aktif yaitu 11.199 koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang secara nasional.

Baca juga:  Karangasem Peringkat Ketiga Terbaik Nasional Penataan Tata Ruang 2022

Koperasi wanita tersebut secara kumulatif dapat menghimpun modal usaha lebih dari Rp2 triliun dengan volume usaha mencapai Rp2,4 triliun dan mampu menyerap anggota sebanyak 663 ribu wanita.

“Besarnya dominasi perempuan sebagai pelaku UMKM, dan besarnya semangat perempuan berhimpun dalam wadah koperasi menunjukkan bahwa perempuan mampu sejajar dengan kaum laki-laki untuk turut serta memajukan perekonomian bangsa dan negara,” kata Arif Rahman.

Baca juga:  Soal Yerusalem, KWI Tolak Keputusan Donald Trump

Dia menegaskan bahwa perempuan memiliki potensi yang luar biasa dan tidak dapat terpisahkan dari upaya memajukan peradaban di Indonesia. Menurut Arif Rahman, potensi yang luar biasa tersebut perlu didorong bersama untuk semakin maju lagi dalam perencanaan program tingkat pemerintah pusat maupun daerah dengan mengarusutamakan gender yang tidak boleh terlewatkan.

“Perspektif gender jadi bagian penting agar intervensi program pemerintah tidak mengesampingkan perempuan hanya sebagai penerima manfaat program saja, namun memandang perempuan sebagai agen atau pemeran krusial untuk memajukan perekonomian, sosial, dan budaya,” kata Arif Rahman.

Arif Rahman menyebutkan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM empat strategi transformasi dalam upaya penguatan kewirausahaan UMKM dan koperasi. Strategi tersebut antara lain transformasi usaha informal ke formal, transformasi dalam rantai pasok, modernisasi koperasi, dan pertumbuhan wirausaha produktif. Keempat strategi tersebut didorong oleh satu strategi khusus yakni transformasi ke digital dan pemanfaatan teknologi.

Baca juga:  Bertahan Dari Krisis, BI Minta UMKM Kreatif

Dia menekankan segala bentuk program pemerintah baik peningkatan kapasitas SDM, pelatihan, pendampingan, fasilitasi akses pembiayaan, fasilitasi bantuan hukum, dan lain sebagainya selalu diperuntukkan bagi siapapun yang memiliki keinginan untuk mau berkembang bersama.

“Oleh karena itu kami menghimbau untuk semua seluruh wanita khususnya para ibu untuk terus menumbuhkan semangat berwirausaha agar memperoleh kehidupan yang lebih baik. Sekali lagi saya ucapkan selamat Hari Ibu untuk semua ibu dan calon ibu di Indonesia. Perempuan berdaya, perekonomian berjaya,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *