Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia memberikan NIB pada UMKM. (BP/Istimewa)

SURABAYA, BALIPOST.com – Gojek mengapresiasi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (Kemeninves/BKPM) atas dijalankannya program percepatan pemberian NIB (Nomor Induk Berusaha) bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Bimbingan yang disediakan dalam program ini, sangat membantu UMK – tidak hanya untuk memperoleh legalitas usaha, tetapi juga untuk meningkatkan skala usaha dan daya saing.

Melalui program ini, mitra Gojek mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan NIB, serta pembekalan pentingnya identitas dan legalitas berusaha. Adanya perizinan berusaha ini juga memudahkan UMK untuk mengembangkan usahanya dan memastikan bahwa UMK mendapatkan akses terhadap perlindungan hukum dan program bantuan/fasilitasi dari Pemerintah.

Untuk mewujudkan hal ini, telah ditandatangani Nota Kesepahaman antara Gojek dan Kemeninves/BKPM tentang Sinergi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berbasis Digital di Indonesia pada 29 Juli 2021 yang lalu. Sebagai bentuk komitmen Gojek terhadap pengembangan UMKM di Indonesia, Gojek turut berpartisipasi dalam acara Penerbitan dan Pembagian Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi Para Pelaku Usaha Mikro & Kecil (UMK) yang diselenggarakan oleh Kemeninves/BKPM pada Rabu (22/12).

Baca juga:  Kembali Turun, Tambahan Kasus COVID-19 Lebih Rendah dari Pasien Sembuh

Acara dihadiri Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Menteri BUMN, Erick Tohir dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak serta perwakilan dari Gojek, Tokopedia dan beberapa perusahaan lainnya. Turut hadir Gautama Adi Kusuma, VP Public Policy & Government Relations (PPGR) Regional Gojek, Dena Natalia, District Head Gojek Surabaya Raya dan dua Mitra UMK GoFood dalam acara pemberian NIB ini, yaitu Elisa Setya Dewi, pemilik Goocha Boba Surabaya (minuman boba) dan Erna Widyawati, pemilik Depot Angrid, Sememi (warung nasi bakar dan penyetan).

Gautama Adi Kusuma mengatakan Gojek berkomitmen untuk terus mendukung mitra UMK dalam mengembangkan usahanya. “Melalui kerjasama dengan Kemeninves/BKPM ini, mitra UMK kami sangat terbantu dalam mendapatkan NIB dan mengetahui manfaat dari kepemilikan NIB,,” katanya.

Selain dengan Kemeninves/BKPM, lanjutnya, Gojek terus mengembangkan kerjasama dengan badan Pemerintah lainnya dalam program percepatan perizinan usaha bagi UMK. “Salah satunya dengan Kemenkop UKM melalui program Transfumi (Transformasi Formal Usaha Mikro), BPJPH untuk pendampingan sertifikasi halal bagi UMK, dan BPOM untuk pendampingan perizinan usaha kuliner,” jelas pria yang akrab disapa Adi ini.

Baca juga:  Antuasiasme Investor ke BRI Sangat Tinggi, Jadi "Rights Issue" Terbesar di Asteng

Sementara itu, Elisa Setya Dewi, mitra UMK GoFood, pemilik Goocha Boba Surabaya mengaku sangat antusias untuk bisa mendapatkan NIB ini. Sebab, banyak keuntungan yang bisa diperoleh. “Seperti usaha saya diakui dan dilindungi Pemerintah dan bisa mendapatkan akses kredit perbankan untuk meningkatkan usaha saya. Bimbingan yang disediakan dalam program ini sangat membantu UMK seperti yang saya miliki ini, sehingga selain memperoleh legalitas usaha juga meningkatkan skala usaha dan daya saing usaha,” ujarnya.

Adi menegaska sebagai upaya memperkuat dukungan kepada UMKM, Gojek turut membantu pelaku UMKM Mitra Gojek yang telah dibantu proses perizinan usahanya, dengan memberikan pelatihan digital dan pembekalan keterampilan dalam ekosistem Gojek. Hal ini merupakan komitmen dalam mendukung UMKM #BangkitBersama dan mendukung Pemerintah dalam mewujudkan target digitalisasi 30 juta UMKM di 2024.

Ekosistem Gojek berdampak langsung terhadap kenaikan pendapat mitra. Rata-rata kenaikan mitra pelaku UMKM GoFood mencapai 66% dibandingkan 2020 berdasarkan survei dari LDUI 2021.

Baca juga:  Inisiatif Hyperlocal Bawa Pertumbuhan Positif ke UMKM Bali

Gojek menawarkan ekosistem dengan berbagai kemudahan untuk pelaku UMKM khususnya usaha mikro dalam mengembangkan bisnisnya. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah pengusaha pemula yang memanfaatkan GoFood hingga 47% dibandingkan periode sebelumnya sebesar 31%.

Lebih dari 250 ribu UMKM baru berhasil go-online dan bergabung ke Gojek sejak awal pandemi (selama Maret 2020-Mei 2021), dimana 43% merupakan pelaku bisnis pemula dan 90% berskala mikro. Mendukung dan mengembangkan UMKM menjadi perhatian tersendiri bagi Gojek untuk dapat berperan aktif mendorong UMKM go-online dan bertahan di tengah masa pandemi. Berkat kegigihan mitra UMKM dan bimbingan GoFood, sebanyak 88% mitra GoFood merasa kemitraannya dengan Gojek membantu untuk bertahan selama pandemi.

Kontribusi Gojek ke perekonomian Indonesia meningkat, terutama pada masa pandemi. Tahun ini, kontribusi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan meningkat 60%, menjadi 1,6% dari PDB Indonesia, atau sekitar Rp 249 triliun (dibandingkan dengan 1% dari PDB Indonesia di 2019-2020). (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *