Warga dan petugas bergotong royong membersihkan dampak banjir di Nusa Penida, Senin (13/12). (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Banjir parah melanda Nusa Penida, Senin (13/12). Warung hingga barang-barang milik warga hanyut tersapu arus air.

Salah satu wilayah yang terdampak paling parah ada di Dusun Karangsari, Desa Suana. Di lokasi nampak hancur. Selain penuh dengan lumpur, banyak barang-barang milik warga hanyut tersangkut di sejumlah tempat. Termasuk batang kayu dan sampah. Bahkan, ada satu mobil pick up ikut terbawa arus.

Dari penuturan warga sekitar dampak banjir di Desa Suana, Banjar Karangsari, Nusa Penida, sejumlah rumah dan warung milik warga juga rusak parah. Sedikitnya ada delapan warung dilaporkan “hilang” diterjang banjir.

Seluruh barang dagangannya hanyut terbawa banjir sampai ke laut. Laporan sementara ada empat mobil dan delapan sepeda motor yang juga ikut terbawa banjir. Tiga mobil berhasil diselamatkan sementara satu unit mobil jenis pick up berada di dasar Tukad Karangsari masih dalam proses evakuasi.

Baca juga:  Atasi Kedatangan Pengungsi, BPBD Tambah Enam Tenda

Delapan sepeda motor yang hanyut tersebut di antaranya ditemukan di Pantai Karangsari dan satu unit sepeda motor belum ditemukan sampai sekarang. “Tim masih bekerja di Dusun Karangsari dulu. Disini dampaknya sangat parah,” kata Widiada.

Petugas BPBD Klungkung segera turun ke lokasi bencana banjir terparah yang pernah terjadi di Nusa Penida, Senin (13/12). Petugas BPBD dipimpin langsung Kepala Pelaksana Putu Widiada, langsung membersihkan material lumpur yang cukup tebal setelah terbawa arus banjir.

Akses jalan harus segera dibersihkan, agar arus lalu lintas kembali normal. Petugas dibantu warga sekitar berupaya mengevakuasinya. Namun, cukup sulit bila dilakukan dengan cara manual. Mobil tersebut nampak masih terjebak di antara lumpur di dasar sungai.

Baca juga:  Empat Jabatan Eselon II di Klungkung Dilelang

Petugas dan warga sekitar berupaya menyelamatkan barang-barang berharga yang masih bisa dievakuasi. Seperti kulkas yang masih tersangkut di bawah jembatan.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta juga nampak memimpin jalannya penanganan agar proses normalisasi jalur ini berlangsung lebih cepat. Alur sungai di sekitarnya nampak hancur oleh besarnya debit air yang tiba-tiba datang dari hulu, setelah hujan lebat selama sehari.

Hingga siang ini, proses pembersihan lumpur dan evakuasi benda-benda milik warga masih berlangsung. Dengan memanfaatkan peralatan seadanya, seperti cangkul, kampil, arko dan tali untuk menarik barang-barang warga di dasar sungai.

Baca juga:  Debit Air Dua Bendungan Terbesar di Buleleng Menyusut

Sementara material lumpur setelah diangkut dari arko dibawa di atas bak mobil pick up.

 

Di tempat lain, seperti di sekitar Pura Goa Giri Putri, akses jalan sudah terputus tergerus banjir. Belum diketahui seperti apa penanganan di sana. Sedangkan di TPA Biaung Nusa Penida, akses jalan sementara juga terputus.

Banyak titik jalan rusak parah. Bahkan, material banjir seperti sampah dan potongan bambu sempat menutup jembatan. Namun, sudah bisa dibersihkan. Kepala UPT Persampahan Nusa Penida, Wayan Kanca, mengatakan aktivitas pengangkutan sampah tidak bisa dilakukan.

“Jalan-jalan semua hancur. Armada tidak bisa lewat. Tembok penyengker TPA semuanya jebol. Termasuk penyengker Pura Padmasana,” kata Kanca. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *