Layanan JES - Salah satu layanan aplikasi JES, ambulance gratis untuk masyarakat paling banyak dipergunakan. (BP/Ist)

NEGARA, BALIPOST.com – Terhitung sejak dilaunching oleh Bupati I Nengah Tamba bersama Wabup Patriana Krisna pada 5 Maret 2021, warga pengguna aplikasi Jembrana Emergency Service (JES) sudah mencapai 472 orang. Jenis layanan kedaruratan yang paling banyak diakses masyarakat adalah permohonan ambulance sebanyak 127 laporan.

Permohonan ambulance itu terhubung langsung dengan RSU Negara serta Dinas kesehatan melalui puskesmas wilayah . Laporan tertinggi yang masuk pada aplikasi JES berikutnya meliputi bencana Alam : 91 laporan (19,3%), Covid-19 : 55 laporan (11,7%), Hewan Liar : 42 laporan (8,9 %), Kebakaran : 36 laporan (7,6%), Kecelakaan : 31 laporan (6,6%), Orang Gila/ Terlantar : 26 laporan (5,5%), Kriminal : 6 laporan (1,2%) . Serta laporan untuk Kejadian lainnya sebanyak 58 laporan (12,3 %).

Baca juga:  Ribuan Warga Tabanan Belum Kantongi e-KTP

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jembrana I Made Gede Budhiarta, dihubungi Selasa ( 8/12) mengatakan aplikasi JES diluncurkan untuk memudahkan masyarakat melaporkan situasi darurat yang ada di wilayahnya . Program inovasi ini dalam pelaksanaannya tanpa membebankan biaya APBD . Sedangkan, situasi darurat dimaksud Budhiarta meliputi COVID-19, kecelakaan, kebakaran, kriminal, ambulance, hewan liar, orang gila/terlantar hingga bencana alam.

Melalui aplikasi smart city ini, masyarakat sebagai  pengguna dan pengelolannya adalah beberapa OPD. Diantaranya, BPBD, Satpol PP, Dinas Kesehatan (RSU dan Puskesmas), Dinas Sosial serta Dinas Pertanian dan Pangan.

“Penggunaan cukup mudah, karena dapat diunduh melalui aplikasi Google Play Store Speed.id. Dengan hanya menekan satu tombol masyarakat mendapatkan layanan yang sudah terhubung dibeberapa OPD,” terangnya.

Baca juga:  Puluhan Warga Tektek Peguyangan Datangi Kantor DPRD Denpasar

Budhiarta menambahkan dalam pelaksanaannya, aplikasi itu terus akan dikembangkan. Saat ini perlu adaptasi dengan warga sebagai pengguna agar terbiasa dan menginstal sebelum layanan digunakan. “Hambatan penggunaan aplikasi ini adalah masih perlu adanya pembiasaan asyarakat untuk melaporkan kejadian secara online. Kita sarankan masyarakat sebaiknya sudah menginstal aplikasi sebelumnya, karena ketika tiba-tiba ada kejadian, kalau baru menginstal, tidak akan bisa melaporkan secara cepat,” paparnya.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba, dalam setiap kesempatan sudah menyampaikan agar masyarakat untuk mengunduh aplikasi. Bahkan menekankan pada perangkat desa dan kelurahan agar mengunduh aplikasi, agar ketika ada kejadian di masyarakat yang membutuhkan pelayanan bisa segera diinformasikan dan ditindaklanjuti instansi terkait.

Baca juga:  RS di Bali Wajib Miliki Ruang Isolasi, Standarnya Bertekanan Negatif

Sementara Kepala Lingkungan Loloan Timur, Kelurahan Loloan Timur Muztahidin mengatakan, mengapresiasi adanya aplikasi JES Jembrana. Aplikasi tersebut bermanfaat karena memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan. “Kami pun sudah merasakan beberapa kali manfaatnya di lingkungan, beberapa kali pernah menggunakannya. Dan Alhamdulillah, luar biasa quick respon dari dinas terkait. Tinggal klik dan kirim titik koordinat, tidak sampai satu menit kami sudah dihubungi oleh petugas. Apresiasi buat aplikasi yang memudahkan masyarakat Jembrana apalagi saat ini sering hujan, banyak kejadian yang tidak terduga. Jadi aplikasi selalu saya update,” terangnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN