Kondisi rumah warga yang rusak diterjang guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur Senin (6/12/2021). Desa yang berada sekitar 15 km dari Lereng Semeru tersebut menjadi desa paling parah yang terkena dampak letusan Gunung Semeru dan sebagian besar rumah di lokasi tersebut runtuh. (BP/Antara)

LUMAJANG, BALIPOST.com – Jumlah korban jiwa terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, bertambah pada Selasa (7/12). Jumlahnya dari semula 15 orang menjadi puluhan.

Menurut Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya, I Wayan Suyatna, dikutip dari Kantor Berita Antara, jumlah korban meninggal tercatat 34 orang hingga Selasa siang. “Hingga saat ini jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang dan 16 orang masih dalam pencarian,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna kepada sejumlah wartawan di Posko Lapangan Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Baca juga:  IMT-GT Visit Year 2023-2025 Resmi Diluncurkan di KTT ASEAN

Menurutnya ada empat tim evakuasi yang melakukan operasi pencarian terhadap korban terdampak awan panas guguran di beberapa titik yakni di Curah Kobokan, Kampung Renteng, dan lokasi penambangan pasir. “Tim evakuasi paling banyak menemukan jenazah korban di dua lokasi yakni Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh,” tuturnya.

Ia menjelaskan jenazah korban lebih banyak ditemukan tertimbun material abu vulkanik dan awan panas guguran, namun ada juga yang ditemukan di dalam reruntuhan rumah. “Sejauh ini cuaca cukup cerah dalam melakukan evakuasi korban awan panas guguran Semeru karena kendala tim operasi selama ini yakni faktor cuaca seperti angin kencang dan hujan deras, serta aktivitas Semeru seperti awan panas guguran dan abu vulkanik,” tuturnya.

Baca juga:  Antusiasme Masyarakat Tinggi, KPR BRI Virtual Expo Sukses Catatkan 4.000 Pengajuan

Ia mengatakan aktivitas Gunung Semeru yang masih berpotensi meluncurkan awan panas guguran juga menjadi pertimbangan tim operasi dalam melakukan evakuasi korban.

“Kami mengutamakan keselamatan tim evakuasi dalam melakukan pencarian korban. Apabila cuaca buruk maka tim akan mencari tempat yang aman lebih dulu sebelum melanjutkan evakuasi korban,” katanya.

Jenazah korban yang ditemukan tim evakuasi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haryoto dan RSUD Bhayangkara Lumajang untuk penanganan selanjutnya.

Baca juga:  BNPB Kerahkan TRC dan Logistik Bantu Warga Terdampak Erupsi Semeru

Sementara itu berdasarkan data Basarnas Surabaya, jumlah korban yang mengalami luka berat 26 orang dan luka ringan 82 orang yang sudah menjalani perawatan di Puskesmas dan rumah sakit. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *