Sejumlah warga berendam di Pantai Sanur, Denpasar. Jumlah kunjungan ke obyek wisata di Denpasar mengalami peningkatan sejak dibuka kembali pascaturunnya level PPKM ke 2. (BP/Febrian Putra)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 secara serentak di seluruh Indonesia dibatalkan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kondisi ini disambut positif oleh jajaran PHRI Denpasar.

Ketua PHRI Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra yang dikonfirmasi, Selasa (7/12), menilai keputusan tersebut positif bagi kelangsungan pariwisata Bali. Terlebih, selama ini akhir tahun menjadi harapan bagi pelaku pariwisata untuk bisa mendongkrak tingkat hunian hotel maupun restoran.

Baca juga:  Akhirnya, Denpasar Buat Keputusan Soal Pawai Ogoh-ogoh

“Kami menyambut baik pembatalan ini. Pembatalan ini merupakan angin segar bagi pariwisata Bali,” kata Gusde Sidarta.

Ia mengatakan, dengan kondusifnya dan sudah terkendalinya COVID-19 di Bali sudah seharusnya level PPKM tidak dinaikan saat Nataru. “Ini adalah kesempatan bagi pengusaha pariwisata untuk mendapat sedikit rezeki setelah dua tahun ini zero income,” katanya.

Meskipun demikian, Gusde Sidharta mengusulkan dua hal ke pemerintah pusat. Pertama, agar pemerintah kembali mengeluarkan visa turis. Selain itu, kalau pun ada karantina untuk wisatawan, harusnya ada juga di Bali. Terutama, bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Bali.

Baca juga:  Vaksinasi Lansia di Denpasar Masih Stagnan

Karena selama ini wisman yang datang landing di Jakarta dan tidak ada yang ke Bali. Sehingga meskipun pintu masuk bagi wisman sudah dibuka sejak 14 Oktober 2021, namun belum ada yang datang ke Bali.

Ia mengatakan dari 19 negara yang dibuka untuk Indonesia, kebanyakan Wisman yang datang landing di Jakarta. Selain itu setelah landing di Jakarta, mereka juga harus menjalani karantina di sana. Hal itulah yang menyebabkan belum ada kunjungan ke Denpasar. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Ratusan Warga Lebih Berhamburan ke Lapangan Astina
BAGIKAN