Warga di Pantai Pebuahan gotong royong memasang ban dan tumpukan batu pasir antisipasi air laut pasang susulan, Senin (6/12). (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Banjir rob melanda sejumlah pesisir di Bali, termasuk di Jembrana. Dari Kantor Klimatologi Jembrana disebutkan rob ini disebabkan dua faktor.

Menurut Prakirawan Made Wiratmaja, Senin (6/12), faktor curah hujan tinggi ditambah air pasang maksimum saat bulan mati (4 Desember 2021), mengakibatkan genangan air di beberapa tiitk di wilayah Bali. Kondisi ini diprakirakan masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Baca juga:  Winasa Menolak Tandatangani Eksekusi Ganti Rugi dan Denda Korupsi

Berdasarkan informasi curah hujan dari pos kerjasama BMKG di Provinsi Bali, terjadi hujan ekstrem (>100 mm/hari) di wilayah kecamatan Pekutatan, Mendoyo, Baturiti, Penebel, Marga, Kerambitan, Busungbiu, Mengwi, Petang, Kuta, Kuta Utara, Selemadeg Timur, Selemadeg Barat, Denpasar Barat, Sukawati, Ubud, Tampaksiring, Dawan, Nusa Penida, Klungkung, Banjarangkan, Karangasem, Manggis, Sidemen, Rendang dan Tembuku.

Curah hujan harian tertinggi tercatat mencapai 226 mm/hari di pos pengamatan Celuk, Kecamatan Sukawati. Waktu kejadian hujan ekstrem hampir 12 jam mulai 5 Desember 2021 (siang) hingga tanggal 6 Desember 2021 (pagi).

Baca juga:  Masyarakat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem di Periode Nataru

“Hujan ekstrem dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain memang Desember adalah puncak musim hujan di beberapa wilayah Bali, faktor pendukungnya adalah terbentuknya daerah pusaran angin (Eddy) sejak awal Desember, yang kemudian berubah menjadi daerah pusat tekanan rendah sejak 5 Desember 2021,” ujarnya. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN