Hancur – salah satu titik di pantai Pebuahan yang tanahnya tergerus abrasi hingga mengakibatkan bangunan hancur. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sedikitnya dua unit rumah warga di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara rusak tergerus ombak tinggi yang menerjang Sabtu (4/12) malam. Air laut pasang yang terjadi pada akhir pekan lalu sangat dekat dengan permukiman warga. Sehingga saat terjadi gelombang tinggi, sejumlah bangunan rumah tak dapat terhindar dari terjangan ombak.

Warga pemilik rumah, dari pemantauan telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Meskipun saat air surut, terjangan ombak sudah tidak terjadi namun rumah mereka sudah hancur. Salah satu rumah warga yang hancur akibat gelombang tinggi Sabtu malam, milik Abdilah (49). “Ipar saya mengungsi khawatir kalau ombak lebih tinggi,” terang Samsul (35), Minggu (5/12).

Baca juga:  Hiburan Malam Dirazia, Pengedar Ekstasi Ditangkap dan 10 Orang Positif Narkoba

Menurutnya, gelombang tinggi sudah dirasakan sejak sepekan terakhir. Beberapa warga yang rumahnya sudah sangat dekat dengan bibir pantai, sudah mulai melepaskan bagian rumah. Seperti genteng, reng dan lainnya yang masih bisa dipergunakan untuk bangunan rumah.

Sejak 10 tahun terakhir, abrasi di Pantai Pebuahan semakin parah. Sudah banyak rumah atau bangunan yang hancur akibat terus menyusutnya daratan. Termasuk infrastruktur di banjar tersebut. Berbagai upaya dilakukan, baik secara swadaya dari warga maupun dari desa dengan memasang penahan ombak. Tetapi tetap tak berhasil dan setiap menjelang bulan purnama ataupun tilem, gelombang tinggi terjadi. (Surya Dharma/Balipost)

Baca juga:  2019, Bali Dapat Bantuan 2.763 Unit Peningkatan Kualitas Rumah

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *