Kepala BI KPw Bali Trisno Nugroho menyerahkan simbolis bantuan oksigen dan sembako kepada Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Bupati/Walikota se-Bali. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster mendorong setiap RS memiliki alat untuk memproduksi oksigen sendiri. Hal ini dikarenakan peningkatan kasus COVID-19 di Bali juga seiring dengan peningkatan oksigen.

Ia mengutarakan itu saat menerima bantuan 500 tabung oksigen dari Gubernur Bank Indonesia untuk Bali. “Ketika kasus meningkat, kebutuhan oksigen tinggi, sementara supply oksigen normal karena suda ada kerjasama antara pihak ketiga dan RS,” ujarnya Senin (16/8).

Menurutnya, ketersediaan oksigen adalah permasalahan yang seharusnya disiapkan oleh Pemda dan RS. “Tapi Bali kekurangan oksigen yang akhirnya di-supply dari luar. Saya selalu dapat info, 3 jam lagi oksigen di RS ini habis, 2 jam di RS ini habis,” ungkapnya.

Baca juga:  Gubernur Koster Lepas Ekspor Kakao ke Jepang

Koster mengatakan RS Bali Mandara dalam kondisi normal memerlukan anggaran Rp 300 juta – Rp 400 juta per bulan untuk membeli oksigen. Sedangkan dalam kondisi pandemi, lebih dari itu.

Menurutnya nilai tersebut kecil, tapi permasalahannya saat ini, oksigen barang langka. sehingga ketersediaan oksigen semestinya ada kepastian terkait volume dan waktu.

Ia menyebutkan produksi oksigen sendiri bisa dilakukan dengan alat generator. Investasi yang dikeluarkan untuk membeli alat ini Rp 5 miliar hingga Rp 9 miliar. “Kalau harganya Rp 9 miliar, bisa produksi 1,5 ton per hari. Kadin akan coba mengembangkan. Setiap RS supaya dia membeli alat itu,” ujarnya.

Baca juga:  Setelah 93 Tahun, Menteri ATR/BPN Bersama Gubernur Koster Selesaikan Kasus Tanah di Mumbul

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengatakan, dengan adanya bantuan tambahan 500 tabung oksigen 6 meter kubik dari BI menambah ketersediaan oksigen si Bali. “Kadin kemarin memberikan 150 tabung oksigen untuk RS swasta. Dari 500, 100 diberikan ke RS swasta, sisanya 400 ke RS pemerintah. Sudah ada alokasinya per kabupaten/kota sampai RS provinsi, masing-masing 40-50 tabung per RS,” bebernya.

Baca juga:  Penyelundup Bibit Lobster Divonis 1,5 Tahun Penjara

Ia mengutarakan kebutuhan oksigen cair mencapai 40 ton sehari, gas 7-8 ton sehari. Diakui ketersediaan saat ini tercukupi karena vendor dan penyedia oksigen sudah rutin mengirim. Ditambah bantuan dari sejumlah pihak. “Ini menambah kecukupan oksigen sampai saat ini, masih aman stoknya,” imbuhnya.

Kepala BI KPw Bali Trisno Nugroho mengatakan, pihaknya memberikan 500 tabung oksigen dari Gubernur BI untuk Bali dan sembako separuhnya dari BMPS.

“Kita siapkan tabung, dari Gubernur mempersiapkan generator,” kata AA Rai Wirajaya, Anggota DPR RI menimpali. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *