Asep Bambang. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bantuan Presiden produktif untuk usaha mikro (BPUM) disambut antusias pelaku usaha. Dari pedagang sayur hingga pengusaha laundry, mengaku banpres ini bisa membantu permodalan mereka di tengah pandemi COVID-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretaris Presiden, Minggu (1/8), dipantau dari Denpasar, Destin Rostika yang kesehariannya berjualan sayur mengaku bersyukur bisa dibantu. Ia yang sebelum pandemi berjualan sayur di lapak, kini harus berjualan keliling menjajakan dagangnya. “Bersyukur banget bisa dibantu seperti ini. Usaha saya lancar, keluarga saya juga sejahtera,” katanya dengan penuh haru.

Hal sama juga diucapkan Asep Bambang. Ia yang pelaku usaha laundry ini menilai banpres bisa dijadikan tambahan modal usaha.

Elfiany yang pedagang kue kering juga sependapat. Meski saat ini penjualannya agak turun, tapi rezeki masih ada karena ia pun berjualan keliling. “Alhamdulilah, seneng girang. Soalnya bukan apa-apa, karena dapat bantuan modal lagi,” sebutnya.

Baca juga:  Ubah Laku Masyarakat Jadi Tantangan Terberat Upaya Putus Penyebaran COVID-19

Disebutkan Presiden Jokowi, yang dibagikan untuk Banpres Produktif ini mencapai Rp 15,3 triliun. Bantuan itu disalurkan untuk 12,8 juta pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM). “Jadi ada 12,8 juta pelaku usaha mikro dan kecil yang ada di seluruh Tanah Air,” jelasnya di hadapan perwakilan pelaku usaha mikro yang diundang langsung menerima BPUM di halaman Istana Merdeka, Kamis (30/7).

Bantuan hibah sebesar Rp1,2 juta per orang tersebut diberikan sebagai bantuan untuk mendorong ekonomi masyarakat pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak langsung oleh pandemi Covid-19. “Kita berharap ini bisa membantu mendorong ekonomi kita semuanya,” ujar Presiden.

Jumlah tersebut terdiri atas dua tahap.  Pemerintah telah menyalurkan BPUM tahap I sebesar Rp 11,76 triliun bagi 9,8 juta pelaku usaha mikro. Adapun penyaluran BPUM tahap II akan disalurkan kepada 3 juta pelaku usaha mikro pada Juli hingga sebelum September 2021, dengan total anggaran sebesar Rp 3,6 triliun.

Baca juga:  Pandemi COVID-19 Masih Melanda, Bali Tak Perlu Khawatir Kedatangan Wisatawan China

Dalam arahannya, Presiden menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 yang mewabah di seluruh dunia telah memberikan dampak besar bagi aktivitas perekonomian di berbagai lapisan, mulai dari usaha mikro hingga besar. Kondisi serupa juga dialami tidak hanya oleh pengusaha di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Situasi penyebaran COVID-19 juga dinilai berkorelasi erat dengan aktivitas perekonomian masyarakat. Presiden mencontohkan, pada bulan Januari hingga Mei, situasi COVID-19 sudah mulai melandai sehingga aktivitas perekonomian juga turut bergairah.

Akan tetapi, setelah itu tanpa diduga muncul varian baru dari virus korona, yakni varian delta yang mengguncang perekonomian global. Situasi tersebut membuat pemerintah mengambil keputusan yang sangat sulit dengan menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

“Kita juga sama, begitu virus delta ini muncul juga langsung kasus positif naik secara drastis dan tidak ada jalan lain saat itu karena di Pulau Jawa dan Pulau Bali kita lihat semua titik semuanya merah, tidak ada yang kuning. Sehingga keputusan yang sangat berat kita lakukan yaitu dengan PPKM Darurat karena tidak ada cara yang lain selain itu karena melompat kasusnya. Alhamdulillah sekarang paling tidak bisa kita rem, meskipun turunnya pelan-pelan tapi bisa kita rem,” jelas Presiden.

Baca juga:  Cara Perupa Jaga Imun Kreativitas di Masa Pandemi

Presiden juga berpesan agar semua pihak terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Dengan demikian, penularan virus bisa dikendalikan dan pandemi diharapkan akan segera berakhir.

“Selamat bekerja keras dan kita semuanya berharap agar pandemi ini segera selesai. Jangan lupa terus memakai masker, habis kegiatan cuci tangan, jangan berkerumun, menjaga jarak. Ini penting sekali dalam rangka mencegah penularan lebih meningkat lagi,” tandasnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *